Kota Tasik Waspada Delay Gejala
Reporter:
syindi|
Rabu 21-07-2021,08:30 WIB
radartasik.com, TASIK - Kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Kota Tasikmalaya hingga Selasa (20/7/2021) mencapai 300 pasien. Dimana, pada hari sebelumnya kasus positif di angka 10.799, dalam satu hari meningkat menjadi 11.099 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra mengakui penambahan 300 kasus positif selama satu hari, lantaran adanya antrean pengetesan PCR, atas sejumlah kontak erat dari pasien positif. Otomatis, saat hasilnya keluar bersamaan yang terakumulasi jumlah tersebut.
“Itu dari sekian ratus sampel, dan masih ada beberapa ratus lagi yang belum terperiksa karena antrean, nah kemarin satu hari muncul 300 yang positif, itu pun belum yang hasil rapid antigen,” tuturnya kepada wartawan, Selasa (20/7/2021).
Menurut dia, angka itu terbilang tinggi, dimana jumlah kasus positif yang ditemukan berasal dari berbagai klaster paparan. Kota Resik sebelumnya pernah mengalami lonjakan kasus secara masif mulai dari 200 kasus, 222 kasus dan 250 kasus dalam satu hari.
“Memang kalau kumulatif ini bisa dibilang tertinggi sebelumnya hanya sampai 250 kasus saja. Namun, ini kumulatif tidak seperti yang kala itu pernah ada satu klaster langsung 328 yang positif, dari sekitar 500-an kontak erat di klaster itu yang kita periksa,” katanya memaparkan.
Asep menjelaskan kondisi tren kasus saat ini, rata-rata dalam satu kartu keluarga yang terdiri dari beberapa orang bisa terjadi kasus positif lebih dari 1 orang. Beberapa sampel yang ditemukan, rata-rata pemaparan terjadi dari satu anggota keluarga ke anggota keluarga lainnya, terjeda sekitar 5 sampai 7 hari.
“Jadi sering kita temukan seperti delay gejala, saat suaminya terkonfirmasi, istrinya langsung dicek malah negatif. Berselang 5 atau 7 hari, istrinya bergejala, begitupun ke anggota keluarganya yang lain ada jeda seperti itu,” analisis Asep.
Di satu sisi, sambung Asep, kenaikan kasus positif, lantaran tim tracing dan tracking masif menggali kontak erat dari pasien positif yang sudah ditemukan sebelumnya. Sejalan dengan arahan pusat dan gubernur, dimana Dinas Kesehatan harus gencar menelusuri paparan lewat kontak erat, dalam upaya menekan penyebaran lebih luas.
“Prosesnya itu berjalan dengan cara tracing, tracking dan testing. Didata, ditelusuri, kalau bergejala dan saat kita tes mereka positif, sudah tidak usah PCR kita minta isolasi saja,” tegasnya.
Asep menambahkan saat ini terdapat sekitar 1.700 kasus aktif yang tersebar di seluruh kecamatan. 260 pasien diantaranya ditangani di fasilitas kesehatan mulai dari RSUD dr Soekardjo dan rumah sakit lainnya, sisanya sekitar 1.500 pasien menjalani isolasi mandiri. “Maka pemantauan tim medis setiap wilayah kita soroti, agar memprioritaskan yang sangat perlu untuk dipantau, mulai dari lansia, warga berkomorbid, bergejala, supaya diprioritaskan untuk dipantau serius,” kata Asep.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat mengaku saat ini pihaknya belum melihat progres penurunan angka kasus, lantaran masa penyekatan baru berlangsung sekitar dua pekan.
Setelah itu, baru bisa diketahui progres pembatasan dan sejumlah penyekatan, terlihat dari angka-angka. “Kemudian pembatasan kemarin juga kan, terpantau pusat masih belum cukup efektif dalam kaitan penekanan mobilitas. Evaluasi pekan pertama kita di kisaran 10-20 persen saja penurunan mobilitasnya,” ucap Uus.
(igi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: