Begini Kondisi Tingkat Kesembuhan dan Penyebaraan Covid-19 di Kota Tasik
Reporter:
agustiana|
Rabu 14-07-2021,14:09 WIB
radartasik.com, KOTA TASIK - Perkembangan pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya kian hari semakin mengganas saja. Tak hanya terjadi kasus pasien meninggal dunia tiap hari, jumlah pasien positif pun terus bertambah.
Bahkan, dua hari ini penambahan kasus positif Covid di atas ratusan. Seperti Rabu (14/07/21) siang terjadi penambahan sebanyak 246 kasus positif baru. Sedangkan Selasa (13/07/21) kemarin, terdapat penambahan 209 pasien positif.
Walaupun demikian, angka kesembuhan pasien positif pun cukup banyak. Hari ini sebanyak 232 pasien positif sembuh dan yang meninggal dunia 2 orang. Dengan total kasus aktif 1.633 orang.
Sedangkan hari kemarin, sebanyak 200 pasien positif sembuh dari covid dan 12 pasien meninggal dunia. Dengan angka kasus aktif 1.621 orang.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasik, Asep Hendra membenarkan hal tersebut.
"Angka penambahan kasus positif baru dan kesembuhan memang cukup tinggi saat ini," paparnya kepada wartawan saat dihubungi melalui ponselnya.
"Untuk penambahan kasus ini adalah kontak erat dengan pasien yang positif sebelumnya. Lalu ini kebanyakan sebagian besar adalah kluster keluarga yang memang kontak dengan keluarga yang positif sebelumnya," sambungnya.
Terang dia, kasus positif ini jika berdasarkan data secara kumulatif dari awal pandemi sudah lebih 10.000 kasus dan kasus aktif sudah 1.600, pihak terus melakukan berbagai upaya.
"Butuh waktu menurunkannya karena masa inkubasi virusnya 14 hari. Dan selama 14 hari ini kan masih ada yang tak langsung keluar hasil labnya," terangnya.
Sehingga, tambah Asep, mereka yang sedang menunggu hasil uji lab beraktivitas kembali. Kuncinya karena mengantisipasi penyebaran adalah mengurangi mobilitas orang dan kerumunan.
"Kalau kita lihat juga ini penambahan pasien karena pengaruh dari mobilitas orang dan kerumunan. Maka begitu sekarang penyekatan, mobilitas di luar rumah berkurang. Tapi tak menghentikan mobilitas di keluarga," tambahnya.
Jadi, jelas dia, perhitungan terakhir pihaknya bahwa ini penambahan kasus adalah angka-angka yang terus ditemukan jika tak diperketat kerumunan dan mobilitas. Karena waktu itu tak diatur dan tak dibatasi.
"Ditambah lagi dengan mutasi-mutasi virusnya. Varian baru ini ternyata membuat masifnya penularan. Sehingga cepat sekali menular dan masyarakat kelihatannya jenuh dengan penggunaan masker," jelasnya.
Maka, tukas dia, berdasarkan penelitian di luar negeri yang tertular kebanyakan karena karena tak pakai masker. Maka langkah 5M prokes ini relevan agar tak terpapar virus ini.
(rezza rizaldi/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: