Dianggap Kurang Manjur Lawan Covid-19 Delta, Thailand Campur Vaksin Sinovac dan Barat

Dianggap Kurang Manjur Lawan Covid-19 Delta, Thailand Campur Vaksin Sinovac dan Barat

Radartasik.com, BANGKOK — Thailand menjadi salah satu negara yang bakal menggabungkan vaksin visrus Covid-19 buatan Tiongkok dan Barat. Dosis pertama akan diberikan berupa Sinovac, lalu dosis kedua yakni vaksin Barat dari AstraZeneca atau Pfizer atau sebagai booster. 


Metode ini akan diberikan kepada tenaga kesehatan. Sebab 618 nakes di Thailand terinfeksi Covid-19 meski sudah divaksin Sinovac.

Thailand mengatakan bahwa petugas kesehatan yang telah menerima vaksin Sinovac dari Tiongkok juga akan disuntik dengan suntikan Oxford-AstraZeneca atau Pfizer-BioNTech untuk memberi mereka perlindungan yang lebih besar. Ini seiring berkembangnya kekhawatiran tentang varian yang lebih menular serta tentang memudarnya kekebalan yang diberikan oleh Sinovac.

Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan orang yang divaksinasi dengan satu dosis Sinovac harus diberikan suntikan AstraZeneca sebagai dosis kedua, tiga hingga empat minggu kemudian. Mereka yang telah menerima kedua suntikan vaksin Sinovac, harus menerima suntikan booster segera.

“Ini akan membangun kekebalan terhadap virus ke tingkat yang lebih tinggi dengan lebih cepat,” kata Anutin pada konferensi pers seperti dilansir The Indian Express.

Selain Thailand, Indonesia juga akan mencampur vaksin Tiongkok dan Barat. Nakes akan diberikan booster Moderna yang telah menerima dua dosis suntikan Sinovac.

Sebagian besar pekerja medis di Thailand diinokulasi dengan vaksin Sinovac setelah disetujui pada Februari. Sementara vaksin AstraZeneca baru tersedia akhir-akhir ini. Hasil uji coba menunjukkan bahwa suntikan Sinovac setidaknya 51 persen efektif untuk mencegah penyakit bergejala, di atas ambang batas yang ditetapkan oleh WHO, dan bahkan lebih efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian.

Akan tetapi, beberapa negara yang termasuk di antara penerima vaksin Sinovac paling awal telah melaporkan bahwa petugas kesehatan mereka jatuh sakit akibat Covid-19 meski telah divaksinasi sepenuhnya. Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan bahwa dari 677.348 tenaga medis yang telah menerima dua dosis Sinovac, 618 telah terinfeksi, mengutip data dari April hingga Juli.

Seorang spesialis dalam studi klinis virologi dan imunologi di Universitas Chulalongkorn di Bangkok, Thiravat Hemachudha mengatakan bahwa sebuah penelitian terhadap orang yang telah menerima dua dosis vaksin Sinovac menunjukkan bahwa tingkat antibodi mereka 70 persen.

“Hampir tidak manjur terhadap varian Alfa yang pertama kali terdeteksi di Inggris atau terhadap varian Delta,” katanya.

Thiravat mengatakan sangat penting bahwa pemerintah Thailand memberikan suntikan penguat kepada pekerja medis garis depan karena mereka menghadapi risiko infeksi yang lebih tinggi. Thailand memproduksi AstraZeneca secara lokal, satu-satunya negara di Asia Tenggara yang melakukannya. Thailand mengharapkan menerima sumbangan 1,5 juta dosis dari Amerika Serikat bulan ini.

Salah satu peneliti kesehatan masyarakat terkemuka Tiongkok, Zhong Nanshan, mengatakan bahwa penelitian terhadap 160 orang yang terinfeksi varian Delta di kota Guangzhou selatan menunjukkan bahwa vaksin Tiongkok yang dikembangkan oleh Sinovac dan perusahaan lain, Sinopharm, 69 persen efektif dalam mencegah infeksi di antara kontak dekat. (jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: