Aksi Unjuk Rasa di Kantor Kejaksaan Tasikmalaya Ricuh, Begini Kata Uu..
Reporter:
agustiana|
Selasa 13-07-2021,16:56 WIB
KOTA TASIK - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum angkat bicara soal aksi berujuk ricuh dan perusakan 3 mobil dinas Kepolisian Polres Tasikmalaya saat menuntut pembebasan Habib Rizieq Sihab (HRS), di depan Kantor Kejari Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/07/21) siang.
Kata Uu, dalam siaran pers bentuk video yang diterima radartasik.com, Selasa (13/07/21) siang, dirinya atas nama komunitas Pondok Pesantren (Ponpes) menyesalkan gerakan-gerakan anarkis dalam aksi itu.
“Saya atasnama komunitas pondok pesantren (Ponpes) menyesalkan gerakan-gerakan anarkis dalam menyalurkan pendapat dan dalam menyampaikan keinginan serta harapan,” paparnya dalam video itu.
“Karena, negara Republik Indonesia sudah memberikan ruang dan luang bagi mereka yang tidak setuju ataupun tidak pas keputusannya dengan kelompok ataupun dengan pribadi,” sambungnya.
Tetapi, terang dia, jika penyalurannya seperti itu yang berujung rusuh serta ada tindakan anarkis, dirinya sangat menyesalkan. Apalagi mengatasnamakan komunitas keagamaan.
“Dan mungkin saja orang ada yang menafsirkan 'oh begitu yang namannya kelompok yang dianggap paham tentang agama dan lainnya. Kita tahu dalam segala hal harus Bil Hikmah Wabil Wa Idotil Hasanah. Hikmah lemah lembut, wai'do aturan khasanah yang berlaku,” terangnya.
Uu menambahkan, seandainya menyalurkan pendapat dengan melanggar aturan agama dan melanggar gama maka hal ini tak dibenarkan.
Karena bisa berdampak pada dirinya sendiri tapi juga kemungkinan dengan kelompoknya mendapat citra kurang baik.
“Adapun pada prinsipnya, saya juga memahami dan menghormati untuk kelompok mereka kalau sendainya keputusan tak sesuai situasi dan keadaan pribadi sehingga tak mau menerima. Saya paham,” tambahnya.
Uu mengakui dirinya memakluminya adanya aksi itu. Oleh karena itu pihak pemerintah maupun Aparat Penegak Hukum (APH) dimohon ada kebijaksaan dalam penanganan kasus tersebut.
“Tetapi kalau mereka melanggar aturan yang ada kami mendukung untuk ada tindakan sesuai hukum yang berlaku. Tetapi harapan kami tak ada gejolak dan tak ada dampak yang tidak diinginkan,” harapnya. (rezza rizaldi/radartasik.com)