Ingat Yah! Jangan Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini Setelah Divaksin Covid-19

Ingat Yah! Jangan Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini Setelah Divaksin Covid-19

Radartasik.com, JAKARTA - Pemerintah terus menggencarkan program vaksinasi Covid-19 mulai dari anak-anak hingga lansia. Tujuannya agar terbentuk kekebalan komunal.

Namun demikian menurut dr Christopher Andrian, M.Gizi, SpGK, imunitas akan terbentuk bila pascavaksinasi kita menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.


"Ketika kita divaksin tujuannya membentuk sel imun dalam tubuh supaya bisa mengenali virus yang masuk," kata dr Christopher dalam kanal lifestyleOne di YouTube, Jumat (09/07).


Dia menyebutkan, ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari setelah vaksinasi. Tujuannya agar sel imun bisa tumbuh. Dokter spesialis gizi klinik ini lantas menyebutkan 4 jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi, yaitu:


1. Makanan Mengandung Pengawet

Makanan Ini Bisa Menjadi Penyebab Keputihan Setelah divaksin disarankan menghindari makanan olahan yang mengandung pengawet seperti kornet, ikan kaleng, mi instan, dan olahan lainnya karena akan menurunkan respons imun.


"Tidak vaksin pun tidak boleh kan mengonsumsinya berlebihan apalagi ketika divaksin yang tujuannya membentuk sel imun dalam tubuh kita," ujar Dokter Christopher.


Dia melanjutkan, makanan olahan yang mengandung pengawet akan menghambat pertumbuhan sel imun. Selain itu makanan mengandung pengawet juga tidak baik karena bisa menimbulkan hipertensi dan menaikkan kadar gula darah.


Meski begitu dr Christopher menyatakan, bisa saja mengonsumsi makanan olahan yang mengandung pengawet tetapi jumlahnya dibatasi. "Mungkin satu atau dua pekan. Itu pun lebih baik satu sampai dua porsi saja. Kalau dikonsumsi rutin akan memengaruhi pertumbuhan sel," ucapnya.


2. Makanan Tinggi Lemak Jenuh

Makanan yang mengandung lemak jenuh atau lebih dikenal sebagai lemak jahat, Dokter Christopher menyarankan agar sebaiknya dihindari. Apa saja itu? Misalnya minyak kelapa, sawit, mentega, butter, dan daging merah. Menurut dia, makanan tinggi lemak jenuh bisa dikonsumsi tetapi kurang dari 10 persen. "Batasi makanan yang digoreng atau disantan, cukup satu hari satu menu. Jadi misalnya menu pagi digoreng, siang dan malam pilih dipepes, dibakar atau ditumis," terangnya.


3. Menghindari Alkohol

Dokter Christopher mengungkapkan sebuah penelitian dari luar menyatakan konsumsi alkohol berlebih baik kronis maupun jangka pendek dalam sekali minum akan menghambat pertumbuhan sel B dan T atau sel imunitas adaptif.


"Kalau divaksin kita mengharapkan sel B dan T tadi terbentuk mengenali virus Covid-19 supaya ketika terserang virus Covid-19 ada tentara yang berperang. Nah, alkohol menghambat itu," ucapnya.


Bahaya konsumsi alkohol lainnya kata dr Christopher adalah mengganggu sel-sel cerna. Sementara imun kita yang pertama adalah sel itu (sel usus).


4. Menghindari Makanan Tinggi Gula

Menurut dr Christopher, makanan kandungan gula tinggi harus dihindari karena susah dicerna. Gula itu sebenarnya karbohidrat. Karbohidrat di makanan ada yang kompleks dan simpleks.


"Nah gula itu masuk karbohidrat yang simpleks. Artinya tidak perlu lama dicerna sehingga cepat menaikkan gula darah kita," tuturnya.


Dia mencontohkan makanan tinggi gula adalah gula pasir, sirop, susu kental manis. Jika mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan, pengaruhnya terjadi obesitas, diabetes. "Dan paling penting akan menghambat pembentukan sel imunitas yaitu sel B dan T," tegas Christopher.(esy/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: