Penyintas Covid-19 Diimbau Donorkan Plasma Konvalesen Bantu untuk Pasien Corona

Penyintas Covid-19 Diimbau Donorkan Plasma Konvalesen Bantu untuk Pasien Corona

Radartasik.com, JAKARTA — Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengimbau agar masyarakat yang telah sembuh dari Covid-19 untuk bersedia mendonorkan plasma darah konvalesennya. Pasalnya salah satu metode untuk mempercepat kesembuhan adalah dengan metode imunisasi pasif menggunakan plasma darah konvalesen dari penyintas Covid-19 yang diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan setelah terinfeksi.

“Pemberian plasma darah penyintas bisa membantu penyembuhan pasien Covid-19, terutama mereka yang kondisinya kritis. Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat yang telah dinyatakan sembuh agar mendonorkan plasma darahnya untuk membantu saudara-saudara kita yang saat ini sedang berjuang melawan virus korona,” ujar La Nyalla, Selasa (06/07/2021).


Namun La Nyalla mengingatkan, penyintas yang bisa mendonorkan plasma konvalesen merupakan pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 minimal 14 hari. Selain itu, calon pendonor juga harus memperhatikan syarat-syarat lainnya.


“Penyintas yang bisa mendonorkan plasma darahnya adalah mereka yang berada di rentang usia 18-60 tahun, berat badan minimal 55 kg, kemudian diutamakan pria. Kalaupun wanita, syaratnya belum pernah hamil,” katanya.


Selain itu, pendonor juga harus bebas keluhan medis paling sedikit dalam jangka waktu 14 hari, dan tidak pernah menerima transfusi darah selama 6 bulan. La Nyalla pun mengingatkan pendonor harus melakukan beberapa skrining seperti skrining antibodi dan infeksi menular lewat transfusi darah sebelum memberikan plasma konvalesen.


“Petugas pengambil donor plasma darah penyintas harus tetap memperhatikan kualitas dan keamanan yang bisa dipertanggungjawabkan,” tuturnya.


“Beberapa waktu terakhir kita banyak mendapat informasi mengenai keluarga pasien yang meminta bantuan donor plasma konvalesen karena stok kosong di PMI. Keadaan ini seharusnya mengunggah rasa empati teman-teman penyintas untuk membantu sesamanya,” tambahnya.


Ditambahkannya, gerakan donor plasma konvalesen merupakan salah satu bentuk perlawanan terhadap pandemi Covid-19. La Nyalla juga meminta kepada pihak yang telah mendonorkan plasma darahnya mengajak penyintas Covid-19 lainnya untuk bersedia membantu.


“Kita harus bahu membahu untuk melawan virus ini. Berbagai cara harus kita lakukan termasuk terapi plasma darah konvalesen. Jadi para penyintas Covid-19 jangan takut untuk menjadi pendonor karena semakin banyak pendonor maka semakin banyak pasien kritis yang terselamatkan,” imbaunya.


La Nyalla juga meminta masyarakat menghentikan perdebatan terkait Covid, dan membantu pemerintah dengan mematuhi aturan PPKM Darurat. Lonjakan kasus Covid yang drastis menyebabkan rumah sakit dan tempat karantina penuh, sampai membuat tenaga kesehatan kewalahan hingga tak sedikit yang bertumbangan.


“Saya meminta dengan sangat, jangan ada yang menimbun obat atau pasokan oksigen demi mencari keuntungan. Kita semua sedang berjuang, jangan mempersulit keadaan yang sedang sulit. Bahkan karena rumah sakit penuh, banyak pasien dengan kondisi parah hanya bisa isolasi mandiri di rumah, dan tercatat sebanyak 265 orang di antaranya meninggal dunia karena tidak mendapatkan perawatan memadai. Kenyataan ini sangat memprihatinkan,” papar La Nyalla.


Mantan Ketua Umum PSSI itu juga kembali berpesan supaya masyarakat menunda kegiatan yang tidak terlalu penting. LaNyalla meminta masyarakat untuk tetap berada di rumah kecuali memang ada sesuatu hal yang sangat genting.


“Setiap hari kita mendengar kabar kematian akibat Covid, yang semakin lama semakin dekat dengan circle kita. Ayo jaga diri dan jaga keluarga serta orang-orang terdekat dengan mematuhi PPKM Darurat dan stay at home,” tegasnya.


Tidak lapa La Nyalla juga berpesan kepada masyarakat untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat seperti 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. (jpg)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: