Kebutuhan Toilet Umum di Jalan Cihideung Dipertimbangkan

Kebutuhan Toilet Umum di Jalan Cihideung Dipertimbangkan

RADARTASIK.COM, CIHIDEUNG — Terkait kebutuhan toilet di Jalan Cihideung diakui sebagai sarana penunjang pedagang dan pengunjung. Hal itu akan dipertimbangkan oleh pemerintah menjadi bagian dari penataan.


Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, H M Firmansyah mengaku kebutuhan toilet tidak bisa dikesampingkan. Pihaknya pun akan mempertimbangkan untuk bisa menempatkan toilet portabel. “Tadi juga kami sempat bahas di tim internal, tentu akan kami pertimbangkan,” ungkapnya kepada Radar, Kamis (1/7/2021).

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR). Mengingat persoalan toilet itu melibatkan kerja sama lintas sektoral. “Kebetulan kami juga mengoordinasikan kebutuhan toilet portabel di tempat relokasi pedagang pasar Pancasila,” katanya.

Pembahasan tersebut, menurutnya tetap perlu dilakukan untuk menganalisa dampak penempatan toilet di Jalan Cihideung. Karena jika salah penempatan, malah bisa menurunkan kualitas penataan yang dilakukan.

“Termasuk soal limbahnya agar tidak mengganggu,” terangnya.

Jika memang dampak negatifnya dinilai minim, maka pihaknya akan memindahkanpenempatan toilet portabel. Diharapkan bisa memberikan manfaat baik untuk pedagang dan pengunjung. “Karena tentu harus bisa bermanfaat,” katanya.

Ketika memang memungkinkan dari segi tata letak, hingga ketersediaan sarana penempatannya pun belum bisa dilakukan dalam waktu dekat

Karena dikhawatirkan bisa menghambat upaya penataan. “Jadi kita fokuskan penataan terlebih dahulu,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, pedagang dan pengunjung kawasan Cihideung saat ini harus menumpang ke masjid, toko dan mal sekitar. Pasalnya ,di Jalan Cihideung tidak terdapat sarana toilet umum.

Seperti diutarakan salah seorang Pedagang Kaki Lima (PKL), Budi Ridwan (38) mengaku sejauh ini tidak begitu mempermasalahkan soal toilet. Biasanya pedagang memanfaatkan toilet pemilik toko atau musala yang ada di Jalan Sukawarni. “Karena kami sudah lama di sini, jadi sudah cukup tahu,” ujarnya.

Namun dia pun sering kali ditanya pengunjung soal keberadaan toilet. Supaya tidak harus menjelaskan panjang lebar, biasanya dia mengarahkan ke mall terdekat. “Sangat sering, biasanya diarahkan ke Mayasari,” katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tasikmalaya akan melakukan penataan di kawasan Jalan Cihideung , agar memiliki daya tarik dan kenyamanan bagi masyarakat. Namun di jalur yang diproyeksikan jadi kawasan semi pedestrian itu, tidak didukung sarana toilet umum.

Setiap harinya, ratusan bahkan ribuan masyarakat datang ke Jalan Cihideung. Baik para pedagang, pengunjung maupun warga melintas ke wilayah pusat kota tersebut..

Di balik ramainya kawasan itu, sampai saat ini belum ada fasilitas toilet umum. Beda halnya dengan Taman Kota, Dadaha dan Alun-Alun Kota Tasikmalaya yang memiliki sarana toilet baik permanen maupun portabel.

Salah seorang pengunjung dari Kabupaten Tasikmalaya, Bayu Wahyudin (35), mengaku beberapa kali sempat kebingungan mencari toilet ketika datang ke Cihideung. Dia pun terpaksa menumpang ke toko-toko yang ada di jalur itu. “Pura-pura lagi belanja di situ saja, padahal mau ke toilet,” ujarnya kepada Radar, Rabu (30/6/2021).

Keberadaan toilet sekilas memang merupakan sarana yang dianggap sepele. Tapi beda cerita bagi orang yang pernah mengalami rasa ingin buang air, itu sangat penting. “Bayangkan saja tiba-tiba kebelet, tapi bingung nyari toilet,” katanya.

Salah seorang pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Cihideung. Budi Ridwan (38) mengaku sejauh ini tidak begitu masalah soal toilet. Biasanya, pedagang memanfaatkan toilet pemilik toko atau musala yang ada di Jalan Sukawarni. “Karena kami sudah lama di sini, jadi sudah cukup tahu (kalau kebelet harus kemana, Red),” ujarnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: