262 Anak di Sukahening Alami Gizi Buruk

262 Anak di Sukahening Alami Gizi Buruk

RADARTASIK.COM, SUKAHENING — Persoalan stunting atau gizi buruk di Kabupaten Tasikmalaya masih menjadi pekerjaan rumah. Jumlah kasusnya pun cukup tinggi, bahkan di satu kecamatan jumlah kasusnya bisa mencapai ratusan.


“Jumlah kasus stunting di wilayah Kecamatan Sukahening mencapai 262 balita atau sebanyak 17,71 persen. Angka tersbebut tentunya dinilai cukup tinggi,” ujar Kepala UPTD Puskesmas Sukahening Aep Saripudin kepada Radar, Rabu (30/6/2021).

Aep mengatakan, faktor yang menyebabkan stunting yakni kurangnya asupan makanan bergizi pada ibu hamil. Ibu hamil tidak minum tablet tambah darah, tidak asi ekslusif, penyakit penyerta atau infeksi.

Selain itu, lanjut dia, sanitasi dan sarana air bersih di lingkungan tidak sesuai kesehatan dan pemberian makan pada masa 1.000 hari pertama kehidupan kurang bergizi dan tidak sesuai tahapan pemberian.

Maka dari itu, kata dia, untuk menekan angka stunting balita, beberapa upaya terus dilakukan oleh Puskesmas Sukahening. Di antaranya seperti melakukan pemantauan gizi dan validasi status gizi. Koordinasi dengan desa, kecamatan, BPP, KB, PKH, UPTD Pendidikan dan KUA untuk penanggulangan.

“Antisipasi pencegahan stunting itu butuh proses yang sangat panjang. Mulai dari pemeriksaan kesehatan rutin untuk ibu hamil dan menyusui. Selain aktif di kegiatan Posyandu, peran orang tua dalam memberikan kasih sayang terhadap anak sangat berpengaruh untuk mencegah stunting,” kata dia.

Guna mencegah stunting, pihaknya melakukan pembinaan kader penyuluhan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dan pemberian makanan bayi dan anak (PMBA).

Selain itu, juga pembentukan satgas atau tim penanggulangan stunting dan wasting, pemberian tablet tambah darah pada remaja putri dan calon pengantin serta pembinaan desa Open Defecation Free (ODF).

Aep meminta para orang tua memantau perkembangan dan pertumbuhan bayi serta konsultasi dengan bidan, nutrisionis dan dokter agar bisa tergali penyebab dan dapat ditangani sesuai penyebabnya.

“Biasanya tanda-tanda stunting itu, panjang badan atau tinggi badan tidak sesuai umur. Maka dari itu berikan asupan gizi tinggi, protein dan mineral. Stunting terus kita tekan dan bukan hal yang mudah. Harus ada kepedulian dan sinergi dari semua stakeholder,” ucapnya. (obi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: