Cirahong, Tak Sekadar Akses Jalan Alternatif

Cirahong, Tak Sekadar Akses Jalan Alternatif

RADARTASIK.COM, TASIK — Efek penutupan Jembatan Cirahong untuk perbaikan, bukan hanya akan berdampak pada akses transportasi. Di samping itu, ada aktivitas perekonomian yang akan terhambat.


Lalu lalang kendaraan di Jembatan Cirahong masih terus terjadi hingga, Selasa (29/6/2021). Sebagaimana pemberitahuan PT KAI, akses lalu lintas jembatan akan ditutup mulai besok (1/7/2021) untuk perawatan dan pemeriksaan.

Salah satu warga yang biasa membantu pengendara menyeberang jembatan, Ohay W (47) mengatakan beberapa hari ini jumlah penyeberang lumayan menurun. Menurutnya, sebagian warga khawatir harus putar balik. “Enggak sebanyak biasanya,” ungkapnya kepada Radar, kemarin.

Ohay dan rekan-rekannya menghargai kebijakan penutupan Jembatan Cirahong untuk perbaikan. Namun sejauh ini tidak ada informasi soal kemungkinan penutupan permanen. “Enggak, hanya bulan Juli saja,” ujarnya.

Dijelaskannya, jembatan tersebut memberi banyak manfaat untuk masyarakat sekitar. Karena tidak sedikit pedagang kecil yang bisa dengan mudah berjualan ke wilayah Ciamis. “Termasuk yang kerja, kalau hari biasa anak sekolah juga pakai jalur ini,” terangnya.

Tetapi demikian, menurutnya warga bisa memaklumi dan bersabar. Karena dia meyakini penutupan tidak akan dilakukan secara permanen. “Karena bukan hanya bermanfaat untuk warga sekitar saja, tapi lebih luas karena sudah jadi jalur alternatif,” katanya.

Salah seorang warga Desa Pasir Batang Kecamatan Manonjaya, Candra Gartaman (29) mengaku bingung ketika nanti jembatan ditutup. Pasalnya, dia bekerja di Ciamis dan mengandalkan akses jembatan tersebut. “Ngeri juga kalau harus mutar ke kota, bedanya bisa sampai satu jam lebih,” ucapnya.

Di sisi lain, dia pun menilai perbaikan jembatan sangat perlu. Karena dia pun ingin bisa melintas dengan aman di jembatan tersebut. “Kalau bisa sih jangan sampai ditutup, tapi kalau memang harus enggak apa-apa lah untuk sementara ini,” katanya.

Kepala Desa Margaluyu Kecamatan Manonjaya Dian Cahyadi mengaku tidak ada tembusan resmi ke pemerintah desa. Namun di lokasi terpasang ada spanduk pengumuman dari PT KAI. “Otomatis selama perbaikan harus melalui jalur alternatif lain. Baik itu lewat Jalan Cimaragas atau pun jalur Cikoneng,” kata dia.

Menurut Dian, penutupan jembatan Cirahong tersebut harus dilihat dari sisi positifnya. Karena perbaikan jembatan dilakukan untuk kebaikan masyarakat dan perjalanan kereta api. “Ini demi keselamatan pengguna akses jalan jembatan Cirahong juga,” ujarnya.

Perawatan dan perbaikan jembatan itu sangat dia dukung, bahkan harus dilakukan secara berkala. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat banyaknya masyarakat yang melintas di jembatan tersebut. “Jalur tersebut cukup ramai dan sering dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Jembatan Cirahong yang menjadi alternatif penghubung jalan antara Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis akan ditutup selama pada 1 Juli 2021. PT Kerata Api Indonesia (KAI) akan mengkaji kelayakan jembatan untuk tetap boleh dilalui kendaraan roda dua atau empat.

Penutupan tersebut berdampak kepada jalur akses masyarakat wilayah Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya menuju Ciamis atau sebaliknya. Warga harus menggunakan jalur memutar via Karangresik dan Sindangkasih.

Manajer Humas PT KAI Daop II Bandung Kuswardoyo menjelaskan pihaknya akan melakukan perawatan Jembatan Cirahong. Sebab ada beberapa komponen jembatan yang harus diganti, sehingga akses kendaraan harus ditutup. “Perbaikannya lebih pada perawatan, bukan mengganti struktur atau membangun struktur jembatan baru,” ungkap kepada Radar, Senin (28/6/2021).

Ketika ditanya apakah Jembatan Cirahong tersebut belum pernah diperbaiki selama lebih 100 tahun? Kuswardoyo menjelaskan setiap tahun pihaknya melakukan perawatan. Namun biasanya hanya mengganti paku sumbat yang rusak dan sejenisnya. ”Sudah berulang kali kami lakukan perawatan, termasuk perawatan nanti (Juli, Red),” ujarnya.

Saat ini, kata dia, kondisi Jembatan Cirahong dinilai sudah tidak ideal untuk dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Maka dari itu, dalam perawatan kali ini PT KAI pun akan mengevaluasi kelayakan jembatan untuk dilalui kendaraan. “Dulu juga difungsikan untuk kendaraan, tapi kendaraan masa itu bukan seperti saat ini, jadi bebannya beda,” terangnya.

Jika hasil perawatan dan pemeriksaan dinilai jembatan sudah tidak layak dilalui kendaraan, sambung dia, tidak menutup kemungkinan penutupan akan dilakukan secara permanen. Hal itu, demi keselamatan perjalanan kereta juga pengendara yang melintas. “Kita lihat hasil pemeriksaan nanti, tapi untuk saat ini penutupan hanya sementara” imbuhnya. (rga/obi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: