36 Anak Terpapar Virus Corona, Penyebab dari Orang Terdekat

36 Anak Terpapar Virus Corona, Penyebab dari Orang Terdekat

Radartasik.com, SURABAYA- Pemerintah Kota Surabaya mencatat terdapat 36 kasus aktif Covid-19 yang menyerang bayi dan anak-anak.   Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan, kasus aktif Covid-19 menjangkit bayi dan anak-anak itu dengan rentang usia antara 0—18 tahun. ”Per 22 Juni, ada 36 kasus. Usia 0 sampai 2 tahun ada 2 kasus, usia 3 sampai 6 tahun ada 12 kasus,” beber Febriadhitya Prajatara, Rabu (23/06/2021).   Sementara itu, untuk anak-anak usia 7—12 tahun terdapat 8 kasus dan usia 13—15 tahun terdapat 1 kasus. ”Lalu usia 16—18 tahun ada 18 kasus,” imbuhnya.   Febriadhitya mengungkapkan berdasarkan data yang ada penderita Covid-19 usia 0—12 tahun, rata-rata terpapar dari orang tua di sekitarnya. ”Paparan itu, mohon maaf, didapatkan dari beberapa kemungkinan. Misal setelah orang tua pulang dari aktivitas atau kerja dengan mobilitas tinggi, lalu nggak langsung membersihkan diri tapi langsung menyapa anak,” terang Febriadhitya.   Sementara itu usia di atas 0—12 tahun, lanjut dia, biasanya terpapar karena kurangnya pengetahuan protokol kesehatan. Sedangkan untuk pasien bayi dan anak-anak, rata-rata tidak bergejala atau OTG.   ”Anak remaja perlu antisipasi kesadaran mungkin kalau ada yang mendengar meskipun masih muda tapi sangat rentan penularan,” tegas Febriadhitya.   Ditanya soal peningkatan jumlah pasien bayi dan anak-anak, Febriadhitya Prajatara mengatakan tidak ada. ”Karena sifatnya dinamis. Ketika lihat yang terjadi pada anak ini dipengaruhi orang tua. Kalau kasus meningkat, berarti kasus aktif anak juga meningkat,” papar Febriadhitya Prajatara.   Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim Sjamsul Arief menjelaskan, tidak ada perbedaan gejala antara penderita Covid-19 anak-anak dengan orag dewasa. ”Gejala sama dengan varian asli Wuhan, namun lebih mudah menular,” tutur Sjamsul Arief.   Untuk CT Value atau tingkat penularan, Sjamsul menjelaskan, pasien anak-anak memiliki CT Value yang cukup bervariasi. ”Bisa rendah tetapi jarang. Gejalanya seperti batuk, pilek, panas, kadang diare. Penanganan dan pencegahan sama,” ucap Sjamsul. (jpg/red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: