Harga Sepeda Makin Kusut
Reporter:
syindi|
Sabtu 19-06-2021,19:30 WIB
RADARTASIK.COM, JAKARTA - Tren bersepeda di masa pandemi Covid-19 menjadi Fenomena baru di tengah masyarakat. Sebab, dengan bersepeda sama halnya dengan berolahraga. Aktivitas itu diyakini bisa meningkatkan data tahan tubuh.
Uniknya, rata-rata dari mereka yang bersepeda ini adalah orang-orang yang sebelum pandemi jarang berolahraga, khususnya bersepeda, sekarang mulai turun ke jalan bersama sepedanya.
Umumnya, masyarakat bersepeda secara berkelompok dengan teman-teman, tetangga, atau keluarga. Bersepeda bersama-sama memang mengasyikkan dan membuat tidak cepat bosan.
Dari kebanyakan jenis sepeda yang dijual di pasaran, sepeda lipat menjadi salah satu jenis sepeda yang banyak digandrungi masyarakat tanah air.
Bukan tanpa alasan, sepeda lipat memiliki kelebihan berbentuk ringkas dan berbobot ringan. Dengan begitu, para pemiliknya bisa dengan mudah menyimpan dan membawanya. Dan satu hal lagi, harga sepeda model ini terbilang cukup mahal.
Namun, seiring menurunnya tren bersepeda dalam beberapa bulan terakhir, harga sepeda lipat di sejumlah produsen turut menurunkan harga jualnya.
Berdasarkan pantauan Fajar Indonesia Networ (FIN) di situs perbelanjaan online (e-commerce), Jumat (18/6/2021), penurunan harga jual sepeda lipat pada bulan ini rata-rata terjadi hingga 10 persen.
”Harga sepeda, terutama sepeda lipat, turun antara 20 persen hingga 30 persen karena kelebihan pasokan sepeda atau oversupply,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo, Jumat (18/6/2021).
Eko menjelaskan, pada tahun lalu harga sepeda mengalami kenaikan karena seiring tingginya permintaan, yang mengakibatkan stok sepeda sempat terbatas. Untuk itu, pemerintah melakukan impor sepeda untuk memenuhi kebutuhan.
Namun, pada pertengahan tahun 2020, Kementerian Perdagangan menerbitkan peraturan pembatasan impor sepeda, sehingga hal itu berdampak pada penundaan masuknya sepeda impor.
“Sepeda impor yang seharusnya masuk ke Indonesia pada tahun lalu, akhirnya baru dapat didistribusikan pada awal tahun ini. Sesuai hukum pasar, akibat kelebihan pasokan tersebut, maka harga pun harus menyesuaikan,” ujarnya.
Untuk itu, Eko berharap, guna meningkatkan penjualan sepeda pemerintah dapat mendukung lewat kebijakan-kebijakan yang sifatnya meningkatkan fasilitas pesepeda di jalan raya.
“Penggunaan sepeda sebagai alat transportasi juga dapat membantu menekan polusi udara, khususnya di kota-kota besar,” pungkasnya.
(der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: