Banjir Kota Tasikmalaya, Akibat Hulu yang Terkikis dan Warga yang Lupa Diri

Banjir Kota Tasikmalaya, Akibat Hulu yang Terkikis dan Warga yang Lupa Diri

Petugas Sumber Daya Air DPUTR, saat mengeluarkan sampah dari saluran air di Jalan KHZ Mustafa. Dokumentasi Dinas PUTR Kota Tasikmalaya. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Setiap kali hujan deras turun, sebagian wilayah Kota TASIKMALAYA berubah jadi genangan besar. 

Bukan hanya karena hujan, tapi karena luka di hulu dan kebiasaan di hilir yang tak kunjung berubah.

Menurut Rino Isa Muharam, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, penyebab utama banjir di kota bukan semata bangunan di atas sempadan sungai.

Dua hal yang paling berperan besar adalah aktivitas pertambangan di wilayah hulu dan tumpukan sampah di saluran air.

BACA JUGA:Bangunan Semi Permanen di Jalan Baru Tasikmalaya Runtuh Diterpa Angin: Ada yang Lalai dalam Pengawasan?

“Selama di hulu masih ada tambang, material akan terus terbawa ke hilir. Lumpur dan pasir menumpuk di saluran, dan kita di kota yang merasakan akibatnya,” kata Rino, Senin 3 November 2025.

Selain endapan tambang, sampah plastik dan kayu besar jadi momok tersendiri.

Saluran air tertutup, arus terhambat, dan genangan pun meluap ke jalan. 

“Sampah itu datang dari kita sendiri. Kadang dari rumah tangga, kadang dari pasar,” ujarnya.

BACA JUGA:Posyandu Jadi Pusat Layanan Enam Bidang SPM di Kota Tasikmalaya

Fakta di lapangan memperlihatkan masalah itu makin jelas. 

Setelah hujan deras mengguyur selama empat jam pada Sabtu 1 November 2025, sembilan titik genangan muncul serentak di Kota Tasikmalaya. 

Air menutup jalan utama, menenggelamkan motor, dan memaksa warga menepi.

Beberapa hari sebelumnya, trotoar di Jalan Empang, kawasan Pasar Mambo, tiba-tiba ambruk. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait