Tumbal Darah, Film Horor dengan Pesan Kemanusiaan di Tengah Tekanan Hidup dan Pandemi

Tumbal Darah, Film Horor dengan Pesan Kemanusiaan di Tengah Tekanan Hidup dan Pandemi

Poster film Tumbal Darah di XXI Plaza Asia Kota Tasikmalaya, Sabtu 18 Oktober 2025. rezza rizaldi / radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Di balik ketegangan dan adegan mencekam, film Tumbal Darah menyimpan pesan moral yang kuat tentang perjuangan hidup, cinta, dan keikhlasan di tengah keterbatasan ekonomi saat pandemi.

Film yang tayang di bioskop XXI Plaza Asia dan Transmart Tasikmalaya pada Sabtu 18 Oktober 2025 ini menggambarkan betapa beratnya tekanan hidup keluarga kecil di masa sulit. 

Jefri (Marthino Lio), seorang penagih utang, bersama istrinya Ella (Sallum Ratu Ke), berusaha bertahan sekaligus menantikan kelahiran anak kedua mereka setelah kehilangan anak pertama.

Keterbatasan ekonomi memaksa mereka mencari perawatan di klinik terpencil. 

BACA JUGA:Pemkab dan Pemkot Tasikmalaya Kolaborasi Kelola Aset untuk Tingkatkan Pelayanan Publik

Namun tempat itu justru menjadi mimpi buruk, pusat praktik mistis yang menumbalkan janin hasil aborsi kepada dua sosok iblis kembar. 

Di sinilah film ini mempertemukan dua sisi kehidupan: keputusasaan manusia dan kejahatan yang tumbuh dari keserakahan.

Bukan sekadar kisah horor, Tumbal Darah menggali tema kemanusiaan yang dekat dengan realitas sosial. 

Tekanan ekonomi, kehilangan, dan harapan yang terus menyala menjadi inti cerita yang menyentuh sisi emosional penonton.

BACA JUGA:Ingin Modal Usaha Cepat Cair? Cek Skema Tabel KUR Mandiri 2025 dengan Cicilan Rp 1 Juta Tenor Hingga 60 Bulan

Film ini juga menggambarkan bahwa cinta dan keteguhan hati bisa menjadi kekuatan terbesar untuk melawan kegelapan, baik dalam arti harfiah maupun batiniah.

Pantauan radartasik.com, penayangan perdana film berdurasi hampir dua jam itu di Tasikmalaya berlangsung meriah. Seluruh kursi bioskop penuh oleh penonton yang antusias.

Asri Nurani (32), warga Lengkongsari Kecamatan Tawang, mengatakan film ini bukan sekadar menakutkan. 

“Ada pesan yang dalam banget. Tentang perjuangan dan rasa ikhlas menghadapi kehilangan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait