Seleksi Kepala OPD di Kota Tasikmalaya Kali ini Dinilai Lebih Objektif dan Berkualitas

Seleksi Kepala OPD di Kota Tasikmalaya Kali ini Dinilai Lebih Objektif dan Berkualitas

Salah satu akademisi penguji, Prof Kartawan SE MP. rezza rizaldi / radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Tahapan akhir seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya telah rampung. 

Tim akademisi bersama Komite Talenta menyelesaikan proses wawancara terhadap 20 calon suksesor untuk empat posisi kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang masih kosong, Selasa 7 Oktober 2025, di Ruang Rapat BKPSDM Kota Tasikmalaya.

Salah satu akademisi penguji, Prof Kartawan SE MP, menilai proses seleksi tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding periode sebelumnya. 

Menurutnya, sistem seleksi kali ini lebih sistematis, objektif, dan transparan, karena tidak hanya menilai prestasi, tetapi juga mempertimbangkan minat, bakat, serta kesesuaian kompetensi calon pejabat dengan jabatan yang dilamar.

BACA JUGA:Pemkab Tasikmalaya Siap Rebut Juara Makuta Binokasih, Tegas Tolak Julukan Daerah Terkotor

“Semua peserta wawancara memiliki wawasan yang memadai karena telah melalui proses penyaringan ketat oleh Tim Talenta. Dari sekian banyak ASN yang mendaftar, hanya lima terbaik untuk masing-masing posisi yang berhak maju ke tahap wawancara,” ujar Prof Kartawan.

Ia menjelaskan, tim akademisi bertugas menilai dan menetapkan tiga nama terbaik dari lima kandidat yang diajukan Komite Talenta untuk tiap kepala OPD yang kosong. 

Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan prinsip the right man on the right job, menempatkan seseorang sesuai minat, bakat, dan kemampuannya agar dapat bekerja optimal dan memberi kontribusi maksimal bagi instansi yang dipimpinnya.

“Tim berupaya memastikan setiap calon berada di posisi yang sesuai dengan potensi terbaiknya. Karena seseorang akan lebih produktif ketika bekerja di bidang yang sejalan dengan hati nurani dan kompetensinya,” jelasnya.

BACA JUGA:Cemburu karena TikTok, Suami di Tasikmalaya Aniaya Istri hingga Luka Parah

Lebih lanjut, Prof Kartawan menilai penyempurnaan mekanisme seleksi kali ini menjadi langkah nyata dalam penerapan sistem meritokrasi di lingkungan ASN Kota Tasikmalaya. 

Proses seleksi bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan upaya nyata untuk membangun birokrasi yang profesional dan berintegritas.

“Kalau dikatakan sempurna tentu tidak ada yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Namun dibanding sebelumnya, proses tahun ini jauh lebih baik. ASN kini bisa melihat bahwa peluang karier tidak lagi ditentukan oleh kedekatan, melainkan oleh kinerja, kompetensi, dan integritas,” tutur Prof Kartawan.

Ia berharap seleksi berbasis talenta seperti ini dapat terus diterapkan di masa mendatang. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait