Protes Kreatif Warga! Jalan Rusak di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya Disindir Lewat Aksi Mancing

Protes Kreatif Warga! Jalan Rusak di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya Disindir Lewat Aksi Mancing

Aksi warga sedang memancing di genangan air jalan rusak Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jumat 22 Agustus 2025. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Jalan rusak di kawasan Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, kembali menuai sorotan. 

Bukan lewat demonstrasi, melainkan melalui aksi satir seorang pria yang memancing ikan di genangan air yang menutupi jalan berlubang.

Dalam rekaman berdurasi 34 detik yang beredar Jumat 21 Agustus 2025, pria berbaju kuning itu tampak membawa kursi lipat, duduk santai, lalu menunggu kail pancingnya seolah berada di kolam. 

Aksi tersebut membuat warga sekitar tertawa, namun jelas mengandung pesan protes terhadap kondisi infrastruktur pasar yang tak kunjung tuntas diperbaiki.

BACA JUGA:Kenali Bahaya Cacingan pada Anak, Belajar dari Kasus Raya di Sukabumi

Video itu diunggah akun Instagram @tasikundercover dan langsung viral. Caption yang disematkan pun bernada sindiran: “Telah Dibuka Pemancingan Khusus Ikan Predator.”

Unggahan tersebut memantik ratusan komentar yang mayoritas menyoroti lambannya penanganan jalan rusak.

Sejumlah warganet bahkan menandai Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, untuk meminta perhatian langsung. 

"@viman.alfarizi Ari kamari ngaspal nu mana mana? tulis akun @yudamuhammadrisyad55. Ada pula yang melontarkan candaan, “@viman.alfarizi mangga pak bilih bade ngiringan?”

BACA JUGA:Pengangkatan PPPK Kota Tasikmalaya Dilakukan Bertahap, Target Rampung Sebelum 2030

Aksi memancing di jalan rusak ini menjadi simbol kekecewaan warga terhadap fasilitas publik di salah satu pusat ekonomi terbesar Tasikmalaya. 

Meski pemerintah kota mengklaim telah melakukan perbaikan di beberapa titik, fakta di lapangan menunjukkan masih banyak jalan yang belum tersentuh.

Fenomena ini menegaskan bahwa kreativitas warga kerap menjadi cara ampuh menyuarakan kritik, ketika jalur formal dianggap tak cukup memberi perubahan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait