Inflasi Beras Naik, Pemkot Tasikmalaya Salurkan 2.242 Ton Bantuan untuk Redam Dampaknya
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan saat mengecek berat beras bantuan pangan di Gudang Bulog Jalan SL Tobing, Jumat 25 Juli 2025.diskominfo for radartasik.com --
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Lonjakan inflasi beras yang terus meningkat sejak awal tahun mendorong Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk mempercepat penyaluran bantuan pangan beras.
Sebanyak 2.242.880 kilogram beras disalurkan kepada 112.144 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh kecamatan dan kelurahan di Kota Tasikmalaya.
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menyebut bantuan ini bukan sekadar distribusi rutin, melainkan bagian dari strategi menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga beras di tengah tekanan inflasi.
“Program ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, tapi juga sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam meredam inflasi yang terus meningkat, dari 0,36 persen pada Januari menjadi 1 persen di Juni 2025,” ujar Viman saat launching dan monitoring penyaluran bantuan pangan di Gudang Bulog, Jumat 25 Juli 2025.
BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI 2025 Mudah Cair, Simak Tabel dan Syarat Lengkapnya
Penyaluran dilakukan oleh Bulog Ciamis bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya, melalui kantor-kantor kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan dan 69 kelurahan, berlangsung sejak 21 Juli 2025 hingga 28 Juli 2025.
Masing-masing KPM menerima 10 kilogram beras per bulan untuk alokasi Juni dan Juli 2025.
Viman menekankan bahwa bantuan ini didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 yang menyasar kelompok masyarakat rentan berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), khususnya desil 1 hingga 7.
“Ini adalah bentuk kehadiran negara dalam menjamin ketahanan pangan dan melindungi daya beli masyarakat, terutama kelompok yang paling rentan,” tegasnya.
BACA JUGA:Pemkab Tasikmalaya Harap Exit Tol Getaci Tak Berubah, Progres Masih Terkendala Konsorsium
Selain itu, program ini juga berdampingan dengan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), sehingga diharapkan bisa memberi efek jangka pendek dan menengah terhadap stabilitas pasar lokal.
Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut andil dalam menjaga ketahanan pangan dengan mengubah pola konsumsi.
“Masyarakat perlu lebih bijak berbelanja, mengelola konsumsi, dan menjaga pola hidup hemat. Karena inflasi bukan hanya urusan pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” ucapnya.
Pemerintah Kota Tasikmalaya mengapresiasi sinergi Bulog, jajaran Forkopimda, camat, lurah, dan petugas lapangan yang telah mendukung distribusi agar berjalan lancar dan tepat sasaran.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: