Pengangguran Masih 20 Ribu Orang, Disnaker Kota Tasikmalaya Andalkan TikTok dan HRD

Pengangguran Masih 20 Ribu Orang, Disnaker Kota Tasikmalaya Andalkan TikTok dan HRD

Ilustrasi pencari kerja. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Jumlah pengangguran di Kota TASIKMALAYA masih tinggi. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota TASIKMALAYA, Dudi Ahmad Holidi, menyebutkan bahwa berdasarkan data terbaru tahun 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) berada di angka 6,49 persen atau sekitar 20 ribu orang.

"Kalau tahun 2023, data TPT ada di angka 6,64 persen atau sekitar 25 ribu penduduk usia 15 sampai 46 tahun. Sekarang menurun jadi 6,49 persen, tapi jumlahnya masih besar, sekitar 20 ribu," ujar Dudi kepada wartawan, Minggu 13 Juli 2025.

Menurutnya, penurunan angka pengangguran tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan investasi dan lapangan kerja di Kota Tasikmalaya. 

“Antara keseimbangan dan investasi yang ada di kota Tasikmalaya dengan jumlah pengangguran masih belum seimbang,” tegasnya.

BACA JUGA:15 ASN Dicoret dari PKA 2025, DPRD Tasikmalaya Soroti Keputusan Bupati yang Dinilai Subjektif

Dudi menjelaskan, strategi Disnaker untuk mengurangi pengangguran dilakukan dengan menyalurkan pencari kerja ke perusahaan, mendorong wirausaha baru, hingga membuka peluang kerja ke luar negeri. 

Namun, ia mengakui hasilnya belum signifikan.

Disnaker juga memanfaatkan media sosial seperti TikTok untuk menjembatani kebutuhan tenaga kerja dan perusahaan. 

"Kalau dulu bisa tiga kali live TikTok, sekarang hanya sekali. Tapi masih berjalan dan banyak pengaruhnya," jelasnya.

BACA JUGA:Spesifikasi Infinix Hot 60 Pro+ Resmi: HP Layar Lengkung 3D Tertipis, Kamera Sony 50MP, MediaTek Helio G200

Ia menambahkan, selain menunggu laporan kebutuhan dari perusahaan, pihaknya juga aktif mendatangi langsung industri yang tengah membutuhkan pekerja.

Dalam hal pelatihan, Disnaker kini melibatkan Forum HRD agar proses rekrutmen lebih tepat sasaran. 

"Jadi setiap perusahaan di Kota Tasik melakukan pemantauan langsung ketika ada pelatihan calon pegawai," ujar Dudi.

Ketika ditanya soal data tahun 2025, Dudi menyebut pihaknya belum memiliki data terbaru karena masih menunggu rilis resmi dari BPS. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait