QRIS UTHM 2025: Sinergi Olahraga, Ekonomi Digital, dan Sport Tourism di Kota Tasikmalaya
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan didampingi unsur Forkopimda dan pihak Unsil difoto bersama di GCC Dadaha, Sabtu 3 Mei 2025. rezza rizaldi / radartasik.com--
BACA JUGA:Penyebab Kebakaran Warung Nasi di Area Proyek Kantor BSI Kota Tasikmalaya Masih Diselidiki Polisi
“Kami ingin masyarakat lebih terbiasa dengan QRIS yang cepat, murah, mudah dan handal. Sport tourism seperti ini punya multiplier effect besar untuk UMKM, kuliner, hingga perhotelan,” kata Laura.
Ia juga berharap event ini bisa terus berlanjut hingga 2050 dan menjadi penggerak ekosistem digital Tasikmalaya yang inklusif dan berkelanjutan.
Race Director QRIS UTHM 2025, Rian Arie Gustaman, menyoroti keunikan rute lari yang menyuguhkan panorama alam seperti tiga danau, hamparan sawah, hingga hutan karet.
“Rutenya benar-benar tak terduga, dengan elevasi naik-turun seperti Borobudur tapi lebih rolly. Bahkan peserta dari luar Tasik jauh lebih banyak daripada warga lokal,” ungkap Rian.
BACA JUGA:Kebocoran Gas Diduga Picu Kebakaran Warung Nasi di Area Proyek Kantor BSI Kota Tasikmalaya
Ia menyebut, hanya sekitar 1.100 peserta berasal dari Tasikmalaya, sementara sisanya datang dari berbagai provinsi.
“Tahun depan kami akan buat lebih rapi, lebih meriah, dan lebih menonjolkan kekhasan lokal, termasuk dengan kejutan seperti makanan ringan khas Tasikmalaya dan Wali Kota kita yang ikut menjadi pacer 10K,” pungkasnya.
QRIS UTHM 2025 bukan hanya tentang lari. Ini tentang sinergi antar lembaga, penguatan ekonomi lokal, dan upaya menciptakan gaya hidup sehat berbasis digital.
Kota Tasikmalaya pun kini melangkah sebagai salah satu pionir sport tourism di Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: