Probiotik, Solusi Alami Menjaga Kesehatan di Era Modern

Probiotik, Solusi Alami Menjaga Kesehatan di Era Modern

apt. Nunung Yulia, M.Si, Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.--

BACA JUGA:ASN Tasikmalaya Laporkan Dugaan Rotasi-Mutasi Tak Wajar ke Ombudsman

Dengan menjaga keseimbangan mikrobiota, probiotik membantu mengaktifkan sistem imun sehingga tubuh lebih siap melawan infeksi virus maupun bakteri patogen. 

Dalam konteks kesehatan global pascapandemi, pendekatan alami untuk memperkuat daya tahan tubuh seperti ini menjadi sangat relevan dan strategis.

Isu kesehatan masyarakat terkini juga menyoroti peran probiotik dalam mencegah dysbiosis, yaitu ketidakseimbangan mikrobiota usus. 

Kondisi ini dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit metabolik seperti diabetes mellitus tipe 2, obesitas, dan gangguan autoimun. 

BACA JUGA:Main Greedy Dragon Bisa Dapat Saldo DANA Gratis

Dengan memperbaiki komposisi mikroba dalam usus, probiotik dapat menjadi bagian penting dalam strategi pencegahan penyakit tidak menular yang saat ini menjadi tantangan besar sistem kesehatan di banyak negara, termasuk Indonesia.

Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap sumber probiotik yang aman dan mudah diakses telah mendorong berkembangnya inovasi dalam industri pangan fungsional. 

Produk fermentasi tradisional seperti yoghurt, kefir, tempe, dan kimchi kini semakin populer sebagai sumber alami probiotik. 

Bahkan, sejumlah penelitian di Indonesia tengah mengembangkan bahan pangan lokal seperti ubi jalar oranye dan kedelai sebagai media fermentasi probiotik yang lebih terjangkau.

BACA JUGA:Cara Dapat Saldo DANA Gratis dari Game Monkey Match 3

Upaya ini sejalan dengan kebijakan nasional dalam promosi gizi seimbang dan pencegahan penyakit tidak menular. 

Konsumsi probiotik secara rutin dapat membantu meningkatkan status gizi masyarakat, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronik. 

Pengembangan pangan probiotik berbasis lokal juga memperkuat ketahanan pangan nasional serta mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Meski demikian, tidak semua produk yang mengklaim mengandung probiotik memiliki efektivitas yang sama. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: