Bupati Minta Pengelolaan Koperasi Merah Putih di Tasikmalaya Serius, Jangan Ulangi Masalah Bumdes

Bupati Minta Pengelolaan Koperasi Merah Putih di Tasikmalaya Serius, Jangan Ulangi Masalah Bumdes

Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin saat menghadiri acara di Mapolres Tasikmalaya, Selasa 9 September 2025. ujang nandar / radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COMBupati TASIKMALAYA, Cecep Nurul Yakin, menegaskan pentingnya pengelolaan Koperasi Merah Putih di 351 desa Kabupaten TASIKMALAYA agar serius dan profesional. 

Hal itu disampaikannya usai menghadiri acara di Mapolres Tasikmalaya, Selasa 9 September 2025.

Cecep mengungkapkan, setelah pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan selesai, pihaknya akan melakukan kunjungan ke tujuh daerah pemilihan (dapil) untuk memberikan pembinaan langsung kepada pengurus koperasi.

“Saya khawatir koperasi ini bisa menimbulkan persoalan baru seperti yang terjadi pada sejumlah Bumdes,” tegasnya.

BACA JUGA:Dari Haornas, Hari Pendidikan Internasional, hingga Momen Bersejarah Dunia

"Banyak laporan konflik hingga demonstrasi akibat pengelolaan Bumdes yang kurang baik. Jangan sampai hal itu terulang di Koperasi Merah Putih," sambungnya.

Saat ini, Koperasi Merah Putih masih dalam tahap pembentukan dan pengesahan akta hukum. 

Namun, Bupati menekankan pentingnya setiap koperasi memiliki rencana bisnis (business plan) yang jelas agar sesuai tujuan.

Ia juga menyoroti pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) pengelola koperasi.

BACA JUGA:Tambahan Penghasilan Lewat Game Penghasil Uang Saldo Dana Gratis

“SDM jangan asal-asalan. Koperasi Merah Putih ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN). Kalau tidak dikelola profesional, justru bisa jadi masalah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Cecep mengaitkan program ini dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong model ekonomi berbasis piramida. 

Menurutnya, peran Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) sebagai penyalur modal akan memperkuat siklus usaha masyarakat desa.

“Himbara akan menyalurkan modal kepada koperasi, kemudian koperasi memberikan akses permodalan kepada para petani. Hasil pertanian dan peternakan nantinya bisa dipasok ke MBG sehingga siklus usaha berjalan saling mendukung,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait