Komisi II DPRD Dorong Pemkab Tasikmalaya Maksimalkan Aset Daerah untuk Tingkatkan PAD
Kondisi eks Terminal Cilembang yang merupakan aset Pemkab Tasikmalaya di wilayah Kota Tasikmalaya. ujang nandar / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya menyoroti belum maksimalnya pemanfaatan aset milik Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
Padahal, optimalisasi aset tersebut dinilai berpotensi besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, menyatakan bahwa pihaknya terus mendorong pemerintah daerah untuk lebih serius dalam mengelola aset-aset yang tersebar di berbagai wilayah.
Termasuk sekitar 41 aset yang berada di dalam wilayah administratif Kota Tasikmalaya.
BACA JUGA:Penerimaan Pajak Listrik Miliaran, Ribuan Titik PJU di Tasikmalaya Masih Gelap
“Sejak lama kami di Komisi II mendorong agar aset-aset milik Pemkab dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menghasilkan PAD,” ujar Cecep, Rabu 6 Agustus 2025.
"Namun, hingga kini belum ada perkembangan yang berarti. Kami pun belum mengetahui pasti apa kendala utamanya," sambungnya.
Untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, Komisi II berencana melakukan inspeksi langsung ke sejumlah aset milik Pemkab Tasikmalaya.
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik sekaligus potensi pemanfaatan aset yang belum tergarap.
BACA JUGA:Kapolri Mutasi 61 Pati dan Pamen, Tujuh Kapolda Baru Resmi Ditunjuk
“Kami ingin melihat langsung kondisi aset yang belum termanfaatkan, agar bisa segera disusun langkah konkret untuk optimalisasinya,” tegas Cecep.
Ia berharap, di bawah kepemimpinan bupati dan wakil bupati yang baru, pengelolaan aset daerah menjadi prioritas, mengingat besarnya potensi kontribusi terhadap PAD.
“Kami menaruh harapan besar kepada kepemimpinan baru agar lebih serius dan memiliki semangat baru dalam mengelola aset daerah,” tambahnya.
Senada, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Dani Fardian, menegaskan bahwa aset daerah yang dibiarkan terbengkalai sama saja dengan membuang potensi ekonomi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: