Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Cilok di SMA Tasikmalaya, 13 Siswa Masih Dirawat

Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Cilok di SMA Tasikmalaya, 13 Siswa Masih Dirawat

Salah satu pelajar yang diduga mengalami keracunan cilok saat mendapatkan perawatan di Puskesmas Culamega Kabupaten Tasikmalaya, Selasa 27 Mei 2025. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Polres TASIKMALAYA tengah menyelidiki kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa dan seorang guru di salah satu SMA swasta di Desa Cintabodas, Kecamatan Culamega, Kabupaten TASIKMALAYA

Insiden ini terjadi setelah para korban menyantap makanan ringan berupa cilok dan sambal kemasan.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, mengatakan dugaan sementara keracunan disebabkan oleh cilok yang telah disimpan terlalu lama di lemari pendingin. 

Makanan tersebut dibuat pada Sabtu 24 Mei 2025 oleh dua siswa dan seorang guru, lalu disimpan semalaman sebelum dimasak dan disantap bersama pada Minggu malam 25 Mei 2025.

BACA JUGA:Diduga Keracunan Cilok, 19 Pelajar dan Guru di Culamega Tasikmalaya Dilarikan ke Puskesmas

“Ciloknya dibuat hari Sabtu, dimasak dan dimakan pada Minggu malam. Gejala mulai dirasakan Senin,” ujar AKP Ridwan kepada wartawan, Selasa 27 Mei 2025.

Sebanyak 34 siswa tercatat mengonsumsi makanan tersebut, namun hanya 19 orang yang mengalami gejala keracunan seperti mual, sakit kepala, demam, dan gangguan pencernaan. 

Diduga, perbedaan daya tahan tubuh memengaruhi siapa saja yang terdampak.

“Ada yang sempat sarapan sebelum makan cilok, ada yang tidak. Itu bisa memengaruhi reaksi tubuh terhadap makanan,” tambahnya.

BACA JUGA:BKPSDM Jelaskan Alasan Lamanya Pengisian Jabatan di Kota Tasikmalaya

Selain cilok, para siswa juga menyantap sambal kemasan yang tidak dipanaskan ulang. 

Saat ini, polisi belum bisa memastikan sumber keracunan itu apakah dari cilok, sambal, atau faktor lain. 

Untuk itu, sampel makanan dan feses korban telah dikirim ke laboratorium guna memastikan penyebab pastinya.

“Kami masih menunggu hasil laboratorium. Belum bisa dipastikan apakah dari cilok atau sambalnya,” kata Ridwan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait