Fakta Menarik Candi Muaro Jambi, Candi Terluas dan Pusat Pendidikan di Zaman Kuno

Fakta Menarik Candi Muaro Jambi, Candi Terluas dan Pusat Pendidikan di Zaman Kuno

Fakta Menarik Candi Muaro Jambi, Candi Terluas dan Pusat Pendidikan di Zaman Kuno. Ilustrasi--

RADARTASIK.COM - Candi Muaro Jambi adalah salah satu situs bersejarah yang sangat penting di Asia Tenggara.

Tidak hanya sebagai bukti kejayaan Kerajaan Sriwijaya, candi ini juga memiliki banyak fakta menarik yang membuatnya sangat layak untuk dikunjungi dan dipelajari.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Candi Muaro Jambi, Destinasi yang belum banyak diketahui orang.

1. Kompleks Percandian Terluas di Asia Tenggara

Candi Muaro Jambi adalah kompleks percandian Buddha terluas di Asia Tenggara.

BACA JUGA:Realme 14 Pro Hadirkan Teknologi Perubahan Warna Sensitif Suhu Dingin Pertama di Dunia 

Candi Muaro Jambi memiliki luas mencapai 3.981 hektar yang berarti sekitar 12 kali lipat luas Candi Borobudur di Jawa Tengah.

Terletak di tepi Sungai Batang Hari, kompleks candi ini tersebar di delapan desa di Kabupaten Muaro Jambi, yakni Desa Muara Jambi, Danau Lamo, Dusun Baru, dan beberapa desa lainnya.

Diketahui kompleks candi ini memiliki sekitar 80 reruntuhan candi, beberapanya belum selesai dipugar.

Dengan kompleks yang sangat luas, tidak mengherankan jika candi-candi dalam kompleks ini jaraknya cukup jauh satu sama lain, bahkan ada yang tersebar di area perkebunan dan perkampungan warga.

BACA JUGA:Motifnya Sakit Hati Ditegur! Adik di Ciawi Tasikmalaya Tembak Kakak dengan Senpi Rakitan

2. Lebih Tua dari Candi Borobudur

Candi Muaro Jambi diperkirakan telah ada sejak abad ke-7 hingga ke-12 Masehi, jauh lebih tua dibandingkan dengan Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8.

Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Candi Muaro Jambi mungkin sudah ada sejak abad ke-4. 

Menurut para ahli, Candi Muaro Jambi adalah cikal bakal dari Borobudur, terlihat dari banyaknya kesamaan dalam gaya arsitektur dan relief Buddha yang ditemukan di situs ini.

Relief Buddha yang ditemukan di candi ini bahkan menunjukkan pengaruh budaya Gupta dari India yang sangat populer pada abad ke-7.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: