Perjalanan Tasik-Jakarta Akan Lebih Cepat, Kereta Kilat Padjadjaran Melesat 3 Jam Banjar-Gambir

BACA JUGA: Jumlah Korban Tewas Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 604 Jiwa, Sumut Sumbang Angka Tertinggi

BACA JUGA: Shopee Rayakan 10 Tahun Berdayakan UMKM, Bisnis Lokal Catatkan Penjualan US$270 M di Platform secara Global

Namun ada syarat penting. Gubernur Dedi Mulyadi mewajibkan kabupaten/kota yang ingin dilintasi dan dijadikan titik pemberhentian wajib ikut berinvestasi.

Dia menegaskan daerah yang tidak berkontribusi tidak akan dilewati sebagai lokasi pemberhentian.

Dia menyebut kereta cukup berhenti sampai Bandung jika syarat tersebut tidak dipenuhi.

Tasikmalaya Masih Menunggu Petunjuk Teknis

Meski rencana rute sudah diumumkan, Pemerintah Kota Tasikmalaya mengaku belum menerima arahan resmi terkait proyek KA Kilat Padjadjaran.

Kereta ini direncanakan melayani rute Gambir - Purwakarta - Bandung - Garut - Tasikmalaya - Ciamis - Banjar.

Dikutip dari Radartasik.id, Kepala Bapelitbangda Kota Tasikmalaya Apep Yosa Firmansyah menyampaikan pembangunan daerah mengikuti RPJMD lima tahunan.

Karena proyek ini merupakan inisiatif Pemprov Jabar dan PT KAI, pihaknya masih menunggu petunjuk resmi.

BACA JUGA: Angkutan Motis KAI Nataru 2025/2026 Kembali Dibuka, Ini Daftar Lokasi dan Syarat Dapat Tiketnya

BACA JUGA: Terkait Bansos dan Judol, Kepala Dinas Sosial Ungkap Temuan Mengejutkan, Pemerintah Akan Bersikap Tegas

Dia menjelaskan kepada media juklak dan juknis Kilat Padjadjaran belum turun ke Pemkot Tasikmalaya.

Dia menegaskan pihaknya belum menerima informasi lengkap mengenai sarana, prasarana maupun kesiapan infrastruktur.

Pemkot juga belum mendapatkan surat resmi apa pun dari Pemprov Jabar mengenai pelaksanaan proyek tersebut.

Meski begitu, Apep memastikan pihaknya siap mendukung penuh program tersebut ketika instruksi resmi telah turun.

Sumber: