radartasik.com, BANJAR — Warga di dua desa dan satu kelurahan di Kota Banjar mulai kesulitan air bersih. Pemerintah di tiga wilayah itu sudah menyurati Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Damkar Kota Banjar untuk meminta bantuan air bersih.
“Yang mengusulkan melalui surat kepala desa atau kelurahan baru Desa Binangun, Desa Neglasari dan Kelurahan Situbatu. Untuk titik atau lokasi RT, RW-nya ada di dalam surat usulan,” kata Kepala BPBD dan Damkar Kota Banjar Kusnadi, Minggu (13/6/2021).
Sementara ke Desa Situbatu belum ada pendistribusian lantaran surat usulannya baru masuk. “Untuk bantuan air bersih kepada masyarakat sejauh ini belum dijadwal karena di BPBD sendiri baru persiapan menghadapi kekeringan,” katanya.
Menjelang musim kemarau, BPBD mengingatkan semua pihak umumnya warga agar siaga akan potensi bencana daerah kekeringan dan krisis air bersih yang diakibatkan oleh dampak musim kemarau. Kusnadi mengatakan kesiapsiagaan bencana daerah tersebut menindaklanjuti hasil rapat koordinasi potensi bencana akibat musim kemarau bersama BMKG di Bandung belum lama ini.
Dalam rapat koordinasi tersebut disebutkan bahwa Mei sudah mulai memasuki musim kemarau dan diprediksi puncak musim kemarau akan terjadi Agustus. “Dari hasil rapat koordinasi itu bulan April kemarin kita sudah melewati masa pancaroba dan saat ini untuk wilayah di Jawa Barat sudah mulai memasuki musim kemarau,” ucapnya.
Pihaknya mengingatkan masyarakat agar selalu siaga dan waspada dengan segala bentuk potensi bencana daerah yang diakibatkan musim kemarau. Ia menyebutkan, potensi bencana daerah tersebut seperti krisis air bersih, kebakaran lahan dan hutan, kekeringan area pesawahan yang nantinya berimbas pada hasil pertanian serta potensi bencana daerah lainnya. (cep)