TASIK - Ambruknya Tembok Penahanan Tebing (TPT) Gunung Huni di RT01, RW08, Kampung Babakan Sirnarasa, Kelurahan Emangpasari, Kecamatan Tawang, Sabtu (05/06/21) sore, ternyata sudah masuk program perbaikan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).
Kepala Bidang (Kabid) Pengairan DPUTR Kota Tasik, Yadi Kusdiman mengatakan, TPT di Gunung Huni tersebut sudah masuk dalam program perbaikan pihaknya tahun ini.
Hanya saja, kata dia, pihaknya sedang menuntaskan proses administrasinnya yaitu perencanaan dan persiapan instrumen pengadaan.
"Makanya hingga hari ini belum diperbaiki. Namun, dipastikan dia, tahun ini TPT tersebut diperbaiki," ujarnya saat dihubungi radartasik.com, Senin (07/06/21) sore.
"TPT Gunung Huni itu sudah kami survei akhir tahun lalu dan masuk program perbaikan kami. Tahun ini kegiatannya," sambungnya.
Termasuk juga, terang dia, TPT di belakang Kantor Samsat Kota Tasik yang juga ambrol saat hujan deras beberapa hari lalu. Di lokasi ini melintas Sungai Bengkok.
"Jadi dua-duanya memang sudah kami survei dan masuk program perbaikan tahun ini. Mengapa belum dimulai karena kami harus tuntaskan dulu administrasinya, karena begitu aturannya," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, walaupun dua hari ini cuaca Kota Tasik cerah, namun sebelumnya curah hujan sangat tinggi. Dampaknya bencana alam sempat terjadi.
Bahkan setelah beberapa hari cerah, bencana alam akibat hujan lebat beberapa hari lalu dampaknya masih terjadi.
Hal itu seperti yang terjadi di RT01, RW08, Kampung Babakan Sirnarasa, Kelurahan Emangpasari, Kecamatan Tawang, Sabtu (05/06/21) sore.
Dua rumah yang dipinggirnya melintas aliran Susukan Empang atau DAM yang warga sebut daerah Gunung Huni ini, Tembok Penahan Tebing (TPT)-nya ambrol.
"Ambrolnya tadi siang kang. Pas lohor lah (pukul 12.00 WIB). Saat kejadian saya sedang di dalam rumah kang," ujar Ani Suryani, pemilik rumah yang terancam ambrol kepada radartasik.com, Sabtu sore.
Terang dia, rumah tersebut dihuni dirinya serta suaminya. Selang sehari sebelumnya, pinggir rumahnya itu dalam keadaan baik-baik saja.
"Mungkin tanahnya tak kuat saat menahan laju air sungai. Kan kemarin-kemarin hujan deras terus. Saya berharap pemerintah segera memperbaikinya," harapnya.
Hal senada dituturkan H Edi (68). Tembok belakang rumah Edi menempel ke rumah Ani. Bagian belakang rumah Edi pun terancam ikut ambrol.
"Saya tinggal di sini dari kecil baru kali ini kondisi TPT-nya ambrol. Iya tadi siang pas jam 12.00 WIB. Tiba-tiba bruk gitu aja. Saya sudah lapor ke RT, RW dan pihak kelurahan," tuturnya.
Kategori :