Selfie dan Kantuk yang Berujung Maut

Kamis 27-05-2021,20:00 WIB
Reporter : ocean

MUSTOFA Haris menuliskan nama putri sulungnya: Linda Pravitasari. Di atas nisan itu. Remuk hatinya. 

”Saya malah tidak tahu anak saya berangkat liburan,” kata Mustofa lirih kepada Jawa Pos Radar Mojokerto sambil pandangannya tetap mengarah ke nisan.

Linda yang bekerja sebagai sales kacamata tinggal bersama budenya di Gang II, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Jawa Timur.

Mustofa bersama istri, Maisyaroh, berdomisili di Desa/Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Pada Selasa (25/05/2021) sekitar pukul 24.00, dengan menaiki sebuah mobil, lajang 26 tahun itu bersama enam tetangganya berangkat ke Malang untuk liburan.

Destinasi yang dituju adalah Pantai Batu Bengkung, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Linda dkk sengaja berangkat malam untuk mengejar momen sunrise atau matahari terbit di pantai di kawasan selatan Malang tersebut.

Dalam status WhatsApp yang diunggahnya pada pukul 06.04, Linda sedang berfoto di pantai. Dan, itulah unggahan status terakhir Linda. Dia terseret ombak bersama setidaknya lima orang lain.

Jawa Pos Radar Malang melaporkan, petaka itu bermula ketika sejumlah wisatawan hendak selfie di area bukit Batu Bengkung untuk mengabadikan momen matahari terbit.

Tiba-tiba, ombak besar datang dan menyapu enam wisatawan.

”Saat naik, ombaknya masih surut. Tapi, saat kembali, datanglah ombak yang begitu besar hingga enam orang itu terhanyut,” ujar Kasatpolair Polres Malang AKP Totok Suprapto kepada Jawa Pos Radar Malang.

Lima di antara enam orang yang terseret tersebut adalah muda-mudi asal Mojokerto Raya dari dua rombongan berbeda.

Tiga korban berhasil ditemukan. Dua orang di antaranya meninggal: Linda dan Azizah (21), mahasiswi Institut KH Abdul Chalim, Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Aprilia Dwi Jayanti (23) warga Kelurahan/Kecamatan Kranggan, rekan satu rombongan Linda, ditemukan dalam kondisi kritis dan masih dirawat di RSUD dr Saiful Anwar, Kota Malang.

Dua korban hilang dari Mojokerto Raya sampai berita ini selesai ditulis adalah Maulana Muhammad Al Faridzi (20) dan Fikri (20).

Keduanya juga tercatat sebagai mahasiswa Institut KH Abdul Chalim.

Tags :
Kategori :

Terkait