BANJAR — Dinas Kesehatan Kota Banjar sudah membawa sampel bahan makanan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat di Bandung.
Pengiriman sampel tersebut sebagai tindak lanjut kasus keracunan puluhan warga lingkungan Babakan Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari Kota Banjar usai menghadiri sekaligus menyantap manakan di pesta hajatan Minggu (23/05/2021).
Kasi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Olahraga Dinkes Kota Banjar Rusyono SKM mengatakan sampel makanan olahan dari soto ayam yang dikonsumsi warga saat hajatan sudah dibawa ke Bandung.
”Saat itu warga yang keracunan mengeluh mual, muntah, pusing dan diare,” kata dia kepada radartasik.com, Senin (24/05/2021).
Sambung dia, ada 12 sampel yang dibawa ke Labkesda untuk diuji. Hasil pemeriksaan biasanya cukup lama, sekitar satu hingga dua minggu baru diketahui.
Menurut dia, lamanya proses pemeriksaan disebabkan barang yang diuji dan diteliti merupakan berbagai jenis sampel bahan makanan yang sudah menjadi satu.
”Ya nanti dilihat, bahan makanan mana yang menjadi penyebab warga alami keracunan,” katanya.
Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan Kota Banjar Neneng Widya Astuti menyatakan berdasarkan keterangan dari juru masak soto ayam yang disajikan saat hajatan, itu bumbunya dibuat oleh tukang masak, bukan catering.
”Jadi tidak ada keterangan kalau bumbu soto itu dibeli dari pasar. Melainkan dibuat sendiri,” jelasnya.
Kata dia, menurut Ibu Inah sebagai juru masak di hajatan Sukadir, soto tersebut dimasak oleh Ibu Inah, Titi dan Poniah dan tidak menggunakan jasa catering.
Dibuatnya dengan menggunakan bumbu-bumbu biasa layaknya bumbu untuk membuat soto. Ibu Inah dan rekan-rekan memasak soto dua kali pagi hari dan siang hari.
”Sampel makanan sudah dibawa untuk uji lab, sebagai tindak lanjut kejadian tersebut. Makanya kita juga masih menunggu hasilnya seperti apa," ujarnya. (anto sugiarto)