TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Di sebuah kandang sederhana di pelosok Kabupaten Tasikmalaya, suara embikan domba terdengar bersahut-sahutan.
Di sanalah sebagian cerita besar itu berawal, sebuah perjalanan panjang peternak lokal yang kini mampu menembus panggung nasional, bahkan menjejak ke ajang bergengsi Kontes Ternak Piala Presiden.
Bagi para peternak domba dan kambing di Tasikmalaya, ternak bukan sekadar aset.
Ia adalah identitas, kebanggaan, dan harapan hidup.
BACA JUGA:DKKT Siap Bertransformasi, Fokus Gaet Gen Z dan Perkuat Ekosistem Budaya
Mereka percaya kualitas terbaik lahir dari kerja yang tekun dari tangan-tangan peternak yang sabar merawatnya sejak kecil, memandikan, memberi pakan dengan telaten, hingga memoles tanduk dan bulu menjelang kontes.
Perjalanan panjang ini kini dipayungi oleh Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Kabupaten Tasikmalaya, yang dalam beberapa tahun terakhir tampak semakin serius mendorong kualitas ternak lokal.
Mimpi yang Dibangun dari Pembibitan
Ketua DPC HPDKI Kabupaten Tasikmalaya, Asep Yuda Adikara, percaya bahwa masa depan peternakan tidak hanya ditentukan oleh jumlah ternak, tetapi oleh kualitas genetik yang dihasilkan.
BACA JUGA:Kontrakan Tak Berpenghuni di Kota Tasikmalaya Dilalap Api, Atap Hangus Terbakar
“Kalau genetiknya bagus, produktivitas meningkat, nilai jual ikut naik. Itu yang kita kejar,” ujar Asep, Sabtu 22 November 2025 sambil menunjuk seekor domba berbulu putih bersih yang menjadi bibit unggulan.
Melalui program inseminasi buatan dan sistem pembibitan terarah, HPDKI ingin memastikan peternak tidak lagi berjalan sendiri.
Mereka diajak berkelompok, terhubung dalam jejaring, dan memiliki akses teknologi serta informasi pasar yang selama ini sulit ditembus.
Pesta Patok: Lebih dari Sekadar Kontes
BACA JUGA:Didukung Diky Chandra, Gerakan Pelajar Bersihkan Sampah di Dadaha Tasikmalaya Siap Digelar