Ketua DPD HNSI Kabupaten Tasikmalaya turut membenarkan peristiwa tersebut.
Ia menyebut kejadian ini tergolong janggal karena biasanya sambaran petir mengenai bagian mesin atau bodi perahu.
“Perahu korban masih utuh. Petir justru langsung mengenai badan nelayan. Ini jarang terjadi,” ujarnya.
Ia menambahkan, beberapa nelayan lain sebenarnya sudah memilih menepi lebih awal karena melihat cuaca mulai tidak bersahabat.
Hingga Rabu pagi 19 November 2025, korban masih belum ditemukan. Pencarian diperluas oleh tim gabungan yang melibatkan nelayan setempat, SAR, Polsek Cipatujah, serta sejumlah unsur terkait.