Wabup Asep Sopari juga menekankan peran strategis BUMDes dalam mendukung program MBG.
Menurutnya, BUMDes dapat menjadi penggerak rantai pasok bahan pangan lokal, mulai dari produksi hingga distribusi.
“Pasar untuk produk BUMDes sebenarnya sudah tersedia melalui program MBG. BUMDes bisa memproduksi atau menyediakan bahan pangan dari hasil usahanya, sedangkan koperasi membantu menyalurkannya,” paparnya.
Ia menilai, keterlibatan BUMDes dalam sektor pangan sangat penting untuk memperkuat ketahanan pangan desa, dengan melibatkan petani, pelaku UMKM, dan kelompok tani dalam rantai produksi.
BACA JUGA:Empat Dapur MBG di Tasikmalaya Ditutup Sementara, Wabup Tegaskan Evaluasi Ketat
Berdasarkan data yang disampaikan Wabup, potensi ekonomi desa di Kabupaten Tasikmalaya sangat besar, dengan nilai perputaran uang dari berbagai program pemerintah desa mencapai lebih dari Rp1 triliun per tahun, atau sekitar Rp100 miliar per bulan.
“Jika dibagi ke 351 desa, maka setiap desa bisa mengelola dana Rp300–500 juta per bulan. Bayangkan jika potensi sebesar itu dikelola secara profesional oleh BUMDes dan koperasi, pasti desa bisa mandiri, petani sejahtera, dan ekonomi lokal tumbuh pesat,” tandasnya.