Sementara itu, Asda III Kota Tasikmalaya, H Asep Maman Permana, menjelaskan bahwa tahapan wawancara dilakukan untuk melengkapi data yang tidak tercantum dalam sistem MyASN.
“Database MyASN memang berisi kompetensi dan rekam kinerja. Tapi kemampuan komunikasi dan karakter kepemimpinan calon pejabat perlu digali lebih jauh lewat wawancara,” ujar Asep.
Dengan demikian, polemik tahapan wawancara calon kepala dinas ini menjadi perhatian publik dan DPRD, yang menekankan pentingnya transparansi serta kepatuhan pada prinsip merit system dalam manajemen ASN di Kota Tasikmalaya.