Guru Madrasah di Tasikmalaya Tuntut Pengakuan, 20 Tahun Mengabdi Hanya Digaji Rp100 Ribu

Rabu 01-10-2025,17:00 WIB
Reporter : Ujang Nandar
Editor : Rezza Rizaldi

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Lebih dari 4.000 guru honorer madrasah swasta di Kabupaten Tasikmalaya masih hidup dengan bayaran jauh dari layak. 

Bahkan, ada yang hanya menerima Rp100 ribu per bulan meski sudah mengabdi hingga 20 tahun.

Kondisi memprihatinkan ini mendorong ratusan guru yang tergabung dalam Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Kabupaten Tasikmalaya mendatangi Gedung DPRD, Rabu 1 Oktober 2025. 

Mereka menuntut pengakuan dan perhatian dari pemerintah.

BACA JUGA:Pemutihan Pajak Kendaraan Resmi Ditutup, Warga Harus Siap Bayar Sesuai Aturan

Ketua PGM Kabupaten Tasikmalaya, KH Atam Rustam MSi, menyampaikan dua poin utama aspirasi guru madrasah.

“Pertama, kami minta pengakuan resmi dari Pemkab Tasikmalaya. Minimal ada perhatian berupa insentif maupun fasilitas. Kedua, kami minta DPRD mengeluarkan rekomendasi ke DPR RI agar guru madrasah swasta mendapat kesempatan setara dalam pengangkatan PPPK,” ujarnya.

Atam menyebut DPRD telah merespons dengan menandatangani surat rekomendasi. Namun ia menegaskan perjuangan masih panjang.

Pengurus PGM lainnya menambahkan, ribuan guru honorer madrasah di Tasikmalaya hingga kini belum terakomodir kebijakan pemerintah.

BACA JUGA:Puluhan Siswa SMKN 1 Cipatujah Tasikmalaya Diduga Keracunan MBG, Belasan Pelajar Dirawat di Puskesmas

“Banyak yang sudah mengajar 15 sampai 20 tahun, tapi belum pernah tersentuh perhatian pemerintah. Insentif yang diterima hanya Rp100 ribu sampai Rp150 ribu per bulan, jauh dari cukup,” katanya.

Bahkan, ada guru yang dengan getir menyebut dirinya bukan lagi guru paruh waktu, melainkan paruh baya karena puluhan tahun tetap tidak diangkat.

Menurut Eman, aksi damai ini sejatinya akan diikuti sekitar 5.000 guru. 

Namun demi menjaga kondusivitas, hanya ratusan yang hadir mewakili.

BACA JUGA:Tiket Whoosh Oktober Diskon Hingga Rp50 Ribu, Bisa untuk Semua Rute

Kategori :