Sejam setelah pembagian makan siang, belasan orang dari Serikat Masyarakat Tasik (Semata) mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Mereka menyoroti dugaan carut-marut pengelolaan MBG.
Ketua Semata, Ahmad Nazmudin, bahkan menuding ada indikasi dapur penyedia dikuasai oknum legislatif.
“Program ini seharusnya menyehatkan anak-anak dan membantu UMKM lokal. Tapi kalau dijadikan ladang bisnis, kualitas makanan sulit terjamin,” tegasnya.
BACA JUGA:Dukung Timnas Indonesia, Jadwal Laga Pekan Ke-8 Ditunda, Ini Jadwal Lengkap Pekan Ke-7 Super League
Tudingan itu memperlihatkan persoalan MBG di Tasikmalaya bukan hanya soal menu yang kurang diminati siswa, tetapi juga menyangkut transparansi dan pengawasan pelaksanaannya.