DPRD Kota Tasikmalaya Soroti Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30, Usulkan Penguatan Nilai Spiritual

Selasa 22-07-2025,18:00 WIB
Reporter : Rezza Rizaldi
Editor : Rezza Rizaldi
DPRD Kota Tasikmalaya Soroti Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30, Usulkan Penguatan Nilai Spiritual

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H Hilman Wiranata, menanggapi kebijakan baru Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya terkait perubahan jam masuk sekolah SD dan SMP menjadi pukul 06.30 WIB.

Menurut Hilman, kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang memicu beragam respons dari masyarakat.

“Ada yang melihat kebijakan ini secara positif, ada juga yang menanggapinya negatif,” ujar politisi PPP tersebut kepada wartawan, Selasa 22 Juli 2025.

Hilman menyampaikan, langkah ini bisa dilihat sebagai upaya mendisiplinkan anak dari sisi waktu.

BACA JUGA:Beri Kemudahan dan Kenyamanan Bertransaksi, Pengguna BRImo Tumbuh 21,2% Capai 42,7 Juta User 

Namun, ia juga mencatat keresahan para orang tua, terutama terkait aktivitas ngaji pagi anak-anak yang berpotensi terganggu.

“Biasanya anak-anak ngaji dari pukul 05.00 sampai 06.00 usai salat Subuh. Kalau jam sekolah dimulai 06.30, tentu persiapannya akan terburu-buru, bahkan bisa membuat kegiatan ngaji pagi terabaikan,” jelasnya.

Hilman mengkhawatirkan tradisi syuro-syuro atau ngaji pagi perlahan bisa hilang. 

Oleh karena itu, ia mengusulkan agar pemerintah mengalokasikan waktu pukul 06.30–07.00 sebagai sesi khusus penguatan nilai-nilai spiritual di sekolah.

BACA JUGA:KNPI Soroti Lambatnya Serapan Anggaran Imbas Cut Off APBD Tasikmalaya, Minta Pokir DPRD Tidak Dihentikan

“Waktu tersebut jangan digunakan untuk pelajaran umum. Lebih baik diisi dengan kegiatan seperti membaca Alquran, tausiah, atau ceramah keagamaan,” tegasnya.

Ia menilai, lemahnya nilai spiritual berkontribusi terhadap meningkatnya kenakalan remaja. 

Karena itu, kebijakan jam masuk pagi ini bisa menjadi peluang untuk memperkuat pendidikan karakter, khususnya di Kota Tasikmalaya yang dikenal sebagai kota santri.

“Kalau dimanfaatkan dengan tepat, kebijakan ini bisa menjadi solusi dan menjawab kekhawatiran orang tua,” kata Hilman.

BACA JUGA:Ribuan Titik Gelap Gulita di Kota Tasikmalaya, Warga Takut Begal dan Kecelakaan

Kategori :