
“Kami ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat, khususnya lingkungan pesantren. Ini bagian dari rangkaian menyambut HUT Bhayangkara ke-79,” ujarnya.
Selain di pesantren, paket makan siang juga dibagikan kepada pengemudi ojek online dan sopir angkot yang kebetulan melintas di wilayah hukum Polsek Indihiang.
Mereka pun turut merasakan berkah yang sama, tanpa harus antre atau diminta datang.
“Kami ingin semua lapisan masyarakat merasakan kehadiran polisi sebagai sahabat dan pelindung. Lewat cara sederhana, kami berharap silaturahmi ini terus terjalin,” tambah Kompol Iwan.
BACA JUGA:Bongkar Penjualan 4 Pulau di Anambas, Pemerintah Bergerak Cepat
Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda, Ustaz Dadang Faroh, menyambut hangat kegiatan ini.
Ia mengaku senang bukan hanya karena santrinya mendapat makanan, tapi karena adanya sentuhan kemanusiaan yang begitu hangat dari aparat kepolisian.
“Terima kasih atas nasi berkahnya. Ini sangat bermanfaat, apalagi waktunya tepat, setelah anak-anak selesai mengaji. Mereka makan dengan lahap karena memang sedang lapar,” tuturnya.
Bagi Ustaz Dadang, kegiatan semacam ini menjadi harapan akan terus terjalinnya sinergi antara institusi kepolisian dan lingkungan pesantren.
BACA JUGA:Sayang untuk Dilewatkan! Vivo Banjir Promo dan Aktivitas Seru di Jakarta Fair 2025
Ia berharap program serupa bisa menjadi agenda rutin.
Hari itu bukan sekadar tentang makan siang gratis.
Di balik nasi kotak yang dibagikan, terselip harapan dan upaya membangun kedekatan antara polisi dan masyarakat.
Sesederhana membagikan makanan, tetapi efeknya terasa dalam, rasa aman, dihargai, dan diperhatikan.
Santri seperti Sahlan mungkin tak tahu apa itu HUT Bhayangkara, tapi ia tahu satu hal. Hari itu polisi membuatnya tersenyum.