Wujudkan Kota Inklusi, Tasikmalaya Perlu Kolaborasi Serius Dukung Anak Disabilitas

Jumat 20-06-2025,19:00 WIB
Reporter : Rezza Rizaldi
Editor : Rezza Rizaldi
Wujudkan Kota Inklusi, Tasikmalaya Perlu Kolaborasi Serius Dukung Anak Disabilitas

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Upaya menjadikan Kota Tasikmalaya sebagai kota ramah disabilitas membutuhkan kerja sama lintas sektor. 

Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) tidak hanya memerlukan perhatian dari keluarga, tetapi juga dukungan dari pemerintah, sekolah, organisasi sosial, dan masyarakat luas.

Hal ini mengemuka dalam kegiatan bertajuk Peranan Orang Tua dalam Peningkatan Softskill Anak Berkebutuhan Khusus yang diadakan oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Tasikmalaya, Jumat 20 Juni 2025.

Ketua Aisyiyah Kota Tasikmalaya, Sunanih, M.Pd., mengatakan bahwa anak disabilitas memiliki potensi besar yang perlu dikembangkan. 

BACA JUGA:KAI Hadirkan Diskon Tiket Kereta Bisnis, Eksekutif, Ekonomi 20-30 Persen dan Instalasi Unik di Stasiun

Namun, potensi tersebut sering tidak muncul karena keterbatasan akses pendidikan, minimnya informasi bagi orang tua, serta masih kuatnya stigma dari lingkungan sekitar.

“Orang tua adalah kunci, tapi mereka tidak bisa sendiri. Dibutuhkan ekosistem yang mendukung, mulai dari fasilitas pendidikan inklusif, terapi, hingga perlindungan sosial,” ujar Sunanih kepada wartawan.

Menurutnya, masih banyak keluarga yang belum memahami cara mendampingi anak berkebutuhan khusus. 

Kondisi ekonomi yang terbatas dan kurangnya fasilitas pemerintah juga memperberat perjuangan mereka.

BACA JUGA:Jawa Barat Punya Metropolitan Baru, Kawasan Rebana Jadi Mesin Baru Pembangunan Nasional

“Kita bicara soal biaya terapi, alat bantu, sekolah khusus, semua itu belum terjangkau bagi banyak keluarga di Tasikmalaya. Ditambah lagi, layanan inklusif masih belum merata,” terangnya.

Sunanih juga mengingatkan bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas sudah dengan jelas mengatur hak-hak anak disabilitas, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun perlindungan sosial. Namun, pelaksanaannya masih jauh dari ideal.

Senada dengan itu, pegiat disabilitas dari Paguyuban Pegiat Disabilitas Tasikmalaya (Papeditas), Aris Rahman, M.Pd., mendorong adanya langkah strategis dari pemerintah daerah untuk mewujudkan kota yang benar-benar inklusif.

“Kami butuh roadmap layanan disabilitas yang konkret, bukan hanya kegiatan seremonial. Harus ada anggaran, target capaian, dan evaluasi berkala,” tegasnya.

BACA JUGA:Kepemilikan Pendopo Lama Kabupaten Tasikmalaya Jangan Diperdebatkan Lagi, Sah sebagai Cagar Budaya

Kategori :