TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Meski telah lama menyandang status sebagai Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya, Singaparna hingga kini belum dilengkapi fasilitas lampu lalu lintas (traffic light).
Kondisi ini menjadi sorotan warga yang menilai pengaturan arus kendaraan sudah sangat mendesak, terutama di kawasan pusat kota.
Muhamad Asep (38), warga Kecamatan Singaparna, menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi lalu lintas yang kian padat di sejumlah titik.
Ia menilai ketiadaan traffic light membuat arus kendaraan tak teratur, terutama pada jam sibuk.
BACA JUGA:Polres Tasikmalaya Kota Tingkatkan Patroli Jaga Keamanan Selama Libur Waisak dan Cuti Bersama
“Hampir semua daerah di Jawa Barat sudah punya lampu merah. Aneh, justru di pusat pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya malah belum ada. Padahal ini penting untuk kelancaran lalu lintas,” ujarnya, Senin 12 Mei 2025.
Asep menyebut beberapa titik rawan macet seperti simpang Cipasung dan pertigaan Kudang seharusnya sudah dilengkapi lampu lalu lintas.
“Pagi dan sore selalu macet. Kendaraan saling berebut jalan. Selain mengganggu kelancaran, ini juga berpotensi menimbulkan kecelakaan,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Ecep Cepi (45), warga lainnya. Ia menyoroti perempatan Cipasung yang kian ramai seiring hadirnya kampus dan pertumbuhan aktivitas ekonomi di sekitarnya.
BACA JUGA:Dari Gerobak ke Tanah Suci: Kisah Tukang Bubur di Tasikmalaya yang Menabung 12 Tahun demi Naik Haji
“Kalau jam bubar kuliah, jalanan pasti penuh. Karena tak ada lampu lalu lintas, pengendara saling serobot. Kemacetan pun tak bisa dihindari,” tuturnya.
Ecep juga mengungkapkan bahwa beberapa tahun lalu pernah ada pemasangan traffic light di wilayah tersebut.
Namun, lampu itu hanya berfungsi sebentar sebelum akhirnya dimatikan tanpa penjelasan.
“Dulu sempat nyala, tapi sekarang mati begitu saja. Sayang sekali, padahal itu sudah langkah yang bagus,” ujarnya.