Gugurnya Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda M Ghalib Surya meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarga mereka.
Para istri harus menerima kenyataan bahwa suami mereka tak akan pernah kembali. Sementara anak-anak mereka kini tumbuh tanpa sosok ayah yang selama ini menjadi pelindung dan panutan.
Namun, pengorbanan mereka tidak sia-sia. Bagi rekan-rekan sejawat dan masyarakat, mereka adalah pahlawan yang telah memberikan segalanya demi keamanan negeri.
”Kami tidak akan pernah melupakan jasa mereka. Pengorbanan mereka menjadi inspirasi bagi kami untuk terus mengabdi kepada masyarakat dan negara,” tutur seorang anggota kepolisian yang enggan disebutkan namanya.
BACA JUGA: Dua Kepala Dinas Dipanggil Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN
Salat gaib ini bukan hanya sekadar ritual tetapi juga wujud solidaritas, penghormatan dan janji bahwa pengabdian mereka akan terus dikenang.
Meski raga mereka telah tiada, nama dan dedikasinya akan tetap hidup dalam hati rekan-rekan dan masyarakat yang mereka lindungi.
Selamat jalan para pahlawan. Jasamu abadi dalam tugas suci ini.