Tradisi Munggahan di Jawa Barat: Makna dan Ragam Kegiatan Sebelum Puasa Ramadhan

Kamis 13-02-2025,16:04 WIB
Reporter : Denden Rusyadi
Editor : Ruslan

RADARTASIK.COM – Tradisi munggahan di Jawa Barat sangat beragam dan tidak lepas dari nilai-nilai budaya lokal.

Hingga kini berbagai tradisi munggahan yang dilakukan sebelum puasa ramadhan itu masih sering dilakukan oleh masyarakat Sunda.

Kata munggahan sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti naik, melambangkan peningkatan kualitas ibadah dan persiapan spiritual menjelang Ramadhan.

Tradisi ini menjadi ajang refleksi diri, mempererat tali silaturahmi dan menanamkan nilai kebersamaan yang semakin kuat setiap tahunnya.

BACA JUGA: PWI Tasikmalaya Terima Hadiah PKG dari Presiden Prabowo di HPN 2025

BACA JUGA: Aktivis Pemuda Desak Polisi Tangkap Cukong Tambang Ilegal di Kabupaten Tasikmalaya

Meskipun tidak ada catatan pasti mengenai asal-usul munggahan, banyak yang meyakini bahwa tradisi ini erat kaitannya dengan penyebaran Islam di Nusantara, khususnya melalui peran Wali Songo.

Salah satunya adalah Sunan Gunung Jati yang banyak berkontribusi dalam membentuk budaya keislaman di tanah Sunda.

Tradisi Munggahan: Silaturahmi, Maaf-Memaafkan dan Botram

1. Berkumpul dengan Keluarga

Dalam tradisi munggahan, keluarga besar biasanya mengadakan pertemuan sebelum Ramadhan. 

Anggota keluarga yang lebih muda akan mengunjungi orang tua atau kerabat yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan dan mempererat hubungan kekeluargaan.

2. Saling Memaafkan

Sebelum memasuki bulan suci, masyarakat Jawa Barat memanfaatkan munggahan untuk saling meminta maaf, baik kepada keluarga, sahabat, maupun tetangga. 

BACA JUGA: Penipuan Modus Guru Baru, Sasar Perhiasan Siswa di Cigalontang Tasikmalaya

Kategori :