5. Perpindahan Tren Wisata
Banyak wisatawan jawa barat memilih destinasi yang lebih jauh, seperti Yogyakarta dan kawasan Jawa Tengah lainnya yang menawarkan pengalaman berbeda dengan biaya tiket masuk dan kuliner lebih murah.
BACA JUGA:Cara Mendapatkan Beasiswa Guru Jepang 2025 dengan Tunjangan Rp 14,6 Juta/Bulan!
Penurunan kunjungan wisata ke kawasan Lembang turut dirasakan oleh pengelola destinasi wisata ternama di Lembang.
Intania Setiati, Public Relation dari Farmhouse Susu Lembang dan The Great Asia Africa, menyatakan bahwa kunjungan wisatawan pada Nataru 2024 turun hingga 30% dibandingkan tahun sebelumnya.
Ia setuju bahwa daya beli masyarakat yang menurun dan tren liburan ke luar daerah menjadi penyebab utama.
Ironisnya, penurunan ini terjadi meski akses ke Lembang semakin mudah.
BACA JUGA:Aipda Anumerta Anditia Munartomo: Sosok Polisi Humoris yang Selalu Dekat dengan Masyarakat
Dengan adanya Tol Cipali via Subang, Tol Pasteur, Tol Padalarang, hingga Tol Baros, mobilitas menuju kawasan ini sebenarnya lebih cepat dan nyaman.
Namun, kemudahan ini tidak cukup untuk mengimbangi faktor-faktor lain yang menyebabkan penurunan daya tarik.
Lembang memiliki sejarah panjang sebagai destinasi wisata favorit.
Meski tantangan saat ini cukup berat, kolaborasi antara pemerintah, pengelola, dan masyarakat lokal dapat mengembalikan kejayaan kawasan ini.