"Kami atas nama rakyat Kota Tasikmalaya melawan ketidakadilan dan kelalaian penyelenggara pemilu. Bawaslu sempat menyatakan adanya indikasi politik uang dalam aksi sebelumnya, tapi faktanya sampai hari ini kami tidak tahu apakah ada rekomendasi atau langkah konkret yang diambil," tambahnya.
Penolakan Hasil Pilkada
Dalam aksi ini, massa juga secara tegas menyatakan menolak hasil Pilkada Kota Tasikmalaya. Mereka menilai bahwa berbagai pelanggaran, termasuk dugaan politik uang, telah mencederai demokrasi.
"Kami menolak hasil Pilkada ini karena adanya pelanggaran yang sangat terstruktur dan masif. Ini bukan hanya soal siapa yang menang, tapi soal proses yang sudah tidak adil dan merusak kepercayaan masyarakat," kata Dadi.
BACA JUGA:Bujet Tipis? Ini 4 HP Vivo 128GB di Bawah Rp2 Juta dengan Fitur Mantap Memori 128GB
Meski demikian, Dadi mengaku pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk menjegal atau membatalkan hasil pleno.
Mereka hanya berusaha menyampaikan aspirasi dan temuan di lapangan sebagai bentuk perlawanan terhadap indikasi campur tangan oligarki dalam menentukan hasil Pilkada.
Saat ditanya soal pasangan calon yang diduga terlibat dalam praktik politik uang, Dadi enggan menyebutkan secara spesifik.
Ia menegaskan bahwa perjuangan mereka tidak terfokus pada satu pasangan calon, melainkan melawan seluruh praktik curang yang merusak integritas Pilkada.
Aksi Akan Berlanjut
Dadi memastikan bahwa aksi protes ini bukan yang terakhir. Massa berkomitmen untuk terus mengawal jalannya proses Pilkada hingga tahap pelantikan.
"Kami akan tetap mengawal proses ini sampai selesai. Kami ingin memastikan bahwa demokrasi di Kota Tasikmalaya tidak terus tercoreng oleh praktik-praktik kotor seperti ini," tegasnya.
Aksi yang berlangsung dengan semangat meski diguyur hujan ini mencerminkan kekecewaan mendalam masyarakat terhadap penyelenggaraan Pilkada 2024. Sementara itu rapat pleno tetap berjalan.
BACA JUGA:Kemenangan Juventus Dibuyarkan Mantan Pemain AC Milan, Thiago Motta: Nyonya Tua Habis Tenaga
Gelombang protes ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi penyelenggara pemilu untuk menjaga integritas dan transparansi di masa mendatang.