Selain memberikan kemudahan dalam pengelolaan arsip, aplikasi Srikandi juga diharapkan dapat mendukung pelestarian lingkungan.
Dengan beralih ke sistem digital, penggunaan kertas dalam proses pengarsipan dapat diminimalkan secara signifikan.
"Setiap dokumen yang dicetak dengan kertas memiliki dampak lingkungan, termasuk penebangan pohon. Dengan Srikandi, kita dapat menyelamatkan hingga 1.800 pohon. Ini adalah langkah nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem," kata Cheka.
Ia menambahkan bahwa meskipun jumlah pohon yang terselamatkan di Tasikmalaya belum dihitung secara rinci, dampak positif dari digitalisasi arsip ini akan terasa dalam jangka panjang.
BACA JUGA:Pengumuman Hasil SKD CPNS Kota Tasikmalaya Tahun 2024, Ini Link Nama-nama Pelamar yang Lolos Seleksi
"Kita sedang dalam proses menghitung dampaknya di tingkat lokal, tetapi pada akhirnya, fokus kita adalah melindungi lingkungan secara menyeluruh," ujarnya.
Mendorong Efisiensi dan Modernisasi Pemerintahan
Cheka berharap aplikasi Srikandi dapat menjadi motor penggerak untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang lebih modern dan efisien.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi untuk memastikan implementasi aplikasi ini berjalan optimal.
BACA JUGA:KPU Kota Tasikmalaya Simulasikan Pemungutan Suara Pilkada 2024, Fokus pada TPS Ramah Disabilitas
"Digitalisasi ini tidak hanya soal teknologi, tetapi juga soal mengubah budaya kerja di pemerintahan. Kita harus siap beradaptasi dengan perubahan ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya.
Peluncuran aplikasi Srikandi menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk menuju pemerintahan berbasis digital yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan terintegrasi.
Diharapkan, inovasi ini dapat menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia.