TASIK - Pengurus Cabang Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kabupaten Tasikmalaya sedang mempersiapkan para atletnya dalam menghadapi Kejuaraan Daerah (Kejurda) dan Babak Kaulifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat.
"Kami sedang mempersiapkan semuanya. Mulai dari fisik hingga mental para atlet. Mereka digenjot dengan latihan yang cukup padat, hampir diberi porsi latihan setiap hari terkecuali hari Senin dan hari Sabtu," ujar Iim H Putra SAg, Binpres Forki sekaligus Binpres BKC Kabupaten Tasikmalaya kepada Radar, Rabu (31/03/21).
Iim mengungkapkan, sebanyak 38 atlet putera dan puteri dipersiapkan untuk menghadapi Kejurda. Sedangkan sebanyak 12 atlet dipersiapkan untuk BKC, dan 3 atlet dari Inkai.
Untuk Kejurda rencana diselenggarakan pada bulan Juni dan Juli. Pada bulan Juni jadwal kejurda virtual khusus kata dan tata gerak tempat di Purwakarta.
Nanti meng-upload video hasil rekaman, untuk perorangan durasi satu menit hingga dua menit.
Sementara untuk beregu maksimal 6 menit. Sedangkan untuk bulan Juli dilakukan offline khusus kumite tempat di pondok puragabaya Bandingina.
Iim mengaku, telah mempersiapkan hampir 6 bulan lamanya untuk menghadapi Kejurda dan BK Porprov ini.
Kondisi fisik dan mental para atlet saat ini yang akan diikutsertakan pada kejuaraan tersebut sudah memcapai 85 persen.
Tentunya masih ada beberapa waktu lagi untuk mencapai mencapai londisi hingga 100 persen lebih.
Pihaknya akan berupaya melahirkan karateka hebat sebagai proses regenerasi pembinaan atlet karate di masa mendatang.
Dan Ia meyakini dengan proses pembinaan atlet yang tertata secara baik akan dapat melahirkan karateka-karateka berprestasi.
"Apapun hasil yang diraih di Kejurda, menjadi evaluasi bagi Forki Kabupaten Tasikmalaya. Kami akan melihat seperti apa kelemahan dan kekurangan dari para atlet, sehingga bisa diperbaiki sebelum menuju Porprov. Mumpung masih banyak waktu, tentunya semua kelemahan dan kekurangan yang ada bisa diperbaiki dengan tim pelatih," papar dia.
Sekretaris Umum BKC Kabupaten Tasikmalaya, Ir Ayi Darajat menambahkan, atlet yang diterjunkan pada dua even tersebut hasil pembinaan berjenjang dan berkesinambungan serta memberi ruang yang sama bagi karateka untuk berprestasi melalui kompetisi potensi atlet binaan dalam kejuaraan yang sehat (standar nasional).
"Hal ini tentunya memberikan dampak positif terhadap perkembangan mental dan kualitas atlet. Setiap kejuaraan harus dijadikan momentum untuk peningkatan dan mengasah kemampuan, sehingga menjadi karateka unggul bahkan berprestasi," kata dia. (obi/ radartasik.com)