TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Dalam kunjungan kerja pertamanya di luar daerah, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI (Wamen Dikdasmen) Profesor Atip Latipulhayat kembali ke kampung halamannya di SMPN 4 Tasikmalaya pada Jumat, 1 November 2024.
Di hadapan guru-guru dan teman seangkatannya, Atip berbagi kenangan masa sekolahnya yang tak terlupakan, termasuk fakta bahwa ia tidak pernah memakai alas kaki saat menempuh pendidikan di sekolah tersebut.
"Saya dulu itu tidak tahu SMP-SMP di (Kota) Tasikmalaya, karena saya dari kampung di Sukarindik (Indihiang)," ungkap Atip, yang kini telah menjadi profesor dan guru besar di Universitas Padjadjaran, Bandung.
"Saya sekolah tidak pernah memakai alas kaki, jangankan sepatu, sandal juga tidak. Saya ingat masuk SD itu tahun 1972 dan SMP tahun 1977," sambungnya.
Kenangan tersebut mengingatkan Atip akan pentingnya pendidikan, terutama bagi anak-anak dari daerah pedesaan.
Selama kunjungan, Atip juga menyampaikan komitmennya untuk menyempurnakan regulasi pendidikan dasar dan menengah, terutama dalam hal peningkatan kualitas pengajaran dan kesejahteraan guru.
"Saya ingin nostalgia dengan SMP dan lapangan ini. Sangat berbekas, jadi saya terharu sekali sebetulnya," tuturnya.
Ia mengingat betul bagaimana hanya sedikit perubahan yang terjadi di sekolah tempatnya menuntut ilmu 40 tahun lalu.
Atip menekankan pentingnya pendidikan yang merata dan berkualitas, serta menargetkan pendidikan nasional untuk setara dengan negara-negara maju.
Ia mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas pendidikan melalui pelajaran sains dan teknologi.
"Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ini sangat menekankan sekali masalah pendidikan," jelasnya, menambahkan bahwa Kemendikdasmen akan berupaya menciptakan lebih banyak sekolah unggul dan meningkatkan kesejahteraan guru di seluruh Indonesia.
Dalam diskusi dengan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Nanang Suhara, Atip menyatakan bahwa ia sangat terbuka terhadap masukan dari para kepala sekolah dan guru untuk perbaikan pendidikan.