JAKARTA, RADARTASIK.COM – Di tengah tantangan yang dihadapi segmen ultra mikro, kinerja PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) pada kuartal III 2024 menunjukkan hasil yang sesuai prediksi.
Berbagai inisiatif yang dilaksanakan bank untuk meningkatkan kualitas pembiayaan dan pelayanan kepada nasabah membuahkan hasil positif.
Salah satu langkah signifikan adalah memberikan layanan menyeluruh kepada seluruh nasabah, termasuk program umrah satu pesawat bagi mereka yang telah menunjukkan perilaku unggul.
Perilaku unggul yang diperkuat melalui program BDKS (Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu) telah menjadi bagian integral dari interaksi nasabah dengan bank.
BACA JUGA:BRLife Beragam Produk dengan Aneka Proteksi, Pendidikan, Kecelakaan Hingga Jiwa
Program ini tidak hanya membangun kebiasaan positif, tetapi juga menumbuhkan solidaritas antar nasabah, memungkinkan mereka untuk saling mendukung saat menghadapi kesulitan.
Pertemuan Rutin Sentra (PRS) yang diadakan setiap dua minggu juga menjadi platform untuk memberikan akses modal dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha nasabah.
Bank BTPN Syariah memberikan apresiasi kepada nasabah yang berperilaku unggul, termasuk anggota Sentra Putri Kartini dari Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, yang berhasil melaksanakan umrah berkat partisipasi dalam program tersebut.
Selain itu, bank juga menyediakan akses pemasaran melalui program Semarak Daya dan pemberdayaan mahasiswa lewat program Bestee (Berdaya Bersama Sahabat Tepat Indonesia).
BACA JUGA:Kejurwil VI Tapak Suci Jawa Barat Selesai, 34 Calon Atlet Siap Menghadapi Kejuaraan Dunia II
Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah, menjelaskan, “Meskipun menghadapi tantangan, kami berkomitmen untuk menciptakan stabilitas bisnis melalui berbagai program yang meningkatkan kedisiplinan nasabah dan kekompakan dalam sentra. Alhamdulillah, kinerja kami tercermin dalam laba bersih sebesar Rp771 miliar.”
Hingga kuartal III 2024, BTPN Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp771 miliar dengan penyaluran pembiayaan mencapai Rp10,33 triliun.
Rasio keuangan bank tetap solid dengan Return on Asset (RoA) sebesar 6,1% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 51,7%, jauh di atas rata-rata industri.
Hal ini membuka kemungkinan untuk opsi pembayaran dividen yang konsisten dengan tahun sebelumnya.