Terkait rencana pembangunan gedung parkir di eks Pemda Kabupaten Tasikmalaya, Yusuf menilai lahan di Jalan Pemuda masih memadai untuk parkir.
Dia berharap lokasi tersebut dapat dijadikan pusat kegiatan publik yang dapat meningkatkan keramaian kota.
"Kita butuh tempat yang bisa mengakomodir acara besar seperti konser," jelasnya.
Meski memiliki ambisi besar, Yusuf menyadari bahwa keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama dalam mewujudkan Kota Tasikmalaya sebagai kota metropolitan.
Untuk itu, dia berencana meningkatkan PAD hingga Rp 2 triliun dengan mengoptimalkan berbagai potensi, termasuk retribusi parkir.
"Potensi parkir bisa mencapai Rp 4 miliar, asalkan Dishub mampu memetakan kondisi lapangan dengan baik," ujarnya.
Di lapangan, pengelolaan parkir sering menimbulkan polemik dan konflik. Namun, Yusuf mengaku tidak gentar karena kebijakan yang diambil adalah demi kepentingan rakyat.
"Kita punya dukungan forkopimda untuk mengawal kebijakan ini," tambahnya.
BACA JUGA:Dishub Optimalisasikan Retribusi Parkir, Masyarakat Mendorong Ada Terobosan dan Inovasi di Tasik
Hendro Nugraha, yang pernah menjabat di legislatif, menyatakan bahwa pengelolaan parkir sudah lama menjadi sorotannya.
Ia yakin potensi pendapatan dari parkir dapat ditingkatkan. "Dulu target parkir hanya Rp 3 miliar, tapi setelah evaluasi, target bisa ditingkatkan," tuturnya.
Selain pengembangan infrastruktur dan peningkatan PAD, Yusuf-Hendro juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat, terutama perempuan, untuk menunjang perkembangan ekonomi dan mewujudkan kota metropolitan yang produktif.