Di setiap pos, peserta diuji pengetahuan dan keterampilan kepanduan. Mayoritas berhasil menyelesaikan tantangan dengan baik.
Saat siang tiba, peserta kembali ke perkemahan dengan pakaian basah namun tetap ceria.
"Seru, banyak yang kami pelajari, seperti survival dan keterampilan turun tebing," ujar Mifzal Aulia Hidayat, peserta dari Kelompok Kadal.
Mifzal mengaku kegiatan AGC ini memberikan keseruan dan menghilangkan kejenuhan dari rutinitas belajar di pesantren.
BACA JUGA:Coldplay Putuskan Akan Berhenti Bermusik pada 2025, Usai Rilis Album
Meski sempat mengalami kendala, seperti tenda bocor dan halaman yang sempit, dia bangga bisa mengatasinya dengan kerjasama tim.
"Kami belajar mengatasi masalah bersama," katanya.
Idham Nuriana, peserta lain, juga mengungkapkan hal serupa.
"Banyak pengalaman yang saya dapat, terutama tentang survival dan hidup di alam terbuka," ujarnya.
Adhika Muhammad Fahrezi dari Kelompok Macan menambahkan, "Kekompakan dalam tim menjadi kunci, dari mendirikan tenda hingga menjalani tugas-tugas lainnya."
Sementara itu, posko kesehatan mencatat beberapa peserta mengalami masalah kesehatan ringan seperti hypothermia dan demam.
"Mereka masih bisa ditangani dengan peralatan medis yang ada," kata Adrian, seorang paramedis. Menjelang sore, kondisi mereka mulai pulih.
Secara keseluruhan, kegiatan berjalan lancar dan aman.
BACA JUGA:Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor Modus Baru di Tasikmalaya, Satu Penadah Ikut Diamankan
"Alhamdulillah, berkat kerjasama panitia dan kepatuhan peserta, semuanya berjalan sesuai rencana," ujar Ketua Panitia, Ramanda Fiqhi Zamil.