"Saya belum siap untuk berhijab sekarang. Saya ingin menjalani setiap keputusan dengan sepenuh hati dan tidak terburu-buru," ungkap Jennifer.
Ia juga menyebut bahwa dirinya masih belajar dan berusaha memahami ajaran agama Islam lebih dalam, termasuk memperbaiki cara membaca Al-Qur'an dan konsistensi dalam melaksanakan salat.
Sebagai seorang yang tumbuh di keluarga dengan latar belakang budaya yang beragam, Jennifer menyadari bahwa perjalanan spiritualnya tidak semudah yang dibayangkan orang lain.
Mendiang ibunya adalah satu-satunya anggota keluarga yang beragama Islam, sehingga Jennifer merasa tidak banyak mendapatkan bimbingan dalam hal agama sejak kecil.
Jennifer mengakui bahwa dirinya masih memiliki banyak kekurangan dalam hal pengetahuan agama.
BACA JUGA:Luruskan Niat! Agar Ibadah Haji dan Umrah Bisa Hapuskan Dosa
Salah satu tantangan yang dihadapinya adalah ketidakmampuannya membaca Al-Qur'an dengan baik.
Meski begitu, ia bersyukur karena masih bisa melaksanakan salat dengan benar.
Ia berharap dapat terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan seiring berjalannya waktu.
Dalam ajaran Islam, hijab dianggap sebagai salah satu bentuk ketaatan seorang wanita Muslim kepada Tuhan.
Namun, bagi Jennifer, hijab bukanlah sesuatu yang bisa diputuskan dengan tergesa-gesa.
Ia merasa bahwa mengenakan hijab memerlukan kesiapan mental dan spiritual yang kuat, dan ia belum mencapai titik tersebut.
Jennifer mengungkapkan bahwa ia takut tidak bisa konsisten dalam menutupi auratnya jika memaksakan diri untuk berhijab sekarang.
BACA JUGA:Bertepatan Dengan Perayaan Ulang Tahun, Berikut Potret Kebahagiaan Duma Riris Gender Reveal
Ia lebih memilih untuk menunggu hingga benar-benar siap daripada mengenakan hijab hanya karena tuntutan sosial.
"Saya takut kalau berhijab sekarang, nanti saya malah buka lagi. Saya ingin melakukan segalanya dengan hati-hati dan sesuai kesiapan saya," tambahnya.