PANGANDARAN, RADARTASIK.COM – Pemerintah Kabupaten Pangandaran baru-baru ini menyalurkan insentif untuk Ketua RT, RW, dan Linmas, yang menuai kritik dari aktivis mahasiswa karena timing-nya yang berdekatan dengan Pilkada.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, menjelaskan bahwa insentif tersebut bersumber dari APBD Pangandaran, terutama dari sektor pariwisata dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Ia mengungkapkan bahwa pembagian insentif dilakukan secara bertahap.
"Uang dikumpulkan terlebih dahulu dan baru dibagikan jika jumlahnya mencukupi. Bulan Agustus ini, dana yang tersedia sudah cukup untuk menyalurkan insentif," ujarnya kepada Radar Tasikmalaya, Kamis 19 September 2024.
BACA JUGA:Muhammad Yusuf Bagikan Sembako dan Janjikan Perbaikan Sanitasi di Nagarawangi
Jeje menambahkan bahwa penerimaan PAD pada awal tahun tidak mencukupi untuk pembagian insentif.
"Pada Januari dan Februari, anggarannya memang sedikit. Jika tidak ada dana, dari mana uang untuk insentif?" jelasnya.
Jumlah total insentif untuk perangkat desa, Posyandu, serta RT, RW, dan Linmas mencapai Rp 6 miliar untuk bulan ini. Jeje memproyeksikan jumlah ini bisa mencapai sekitar Rp 15 miliar hingga November.
Aktivis mahasiswa Kabupaten Pangandaran, Tian Kadarisman, mengkritik pembagian insentif yang dinilai mencolok menjelang akhir masa jabatan Bupati.
BACA JUGA:DPT Kabupaten Tasikmalaya: Kecamatan Karangjaya Punya Pemilih Terendah
Ia menyoroti kehadiran Calon Bupati Citra Pitriyami dalam acara penyaluran insentif tersebut.
"Kehadiran calon-calon di Pilkada 2024, termasuk Jeje Wiradinata dan Citra Pitriyami, mengesankan ada kepentingan pribadi," katanya.
Tian juga menilai kehadiran anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari PDIP dalam acara tersebut patut diperhatikan.
Meski demikian, Tian menghargai upaya Bupati dalam menyalurkan insentif setelah lama tidak dibayar.
BACA JUGA:Perempuan Prima Berkah Distribusikan 2000 Paket Bantuan untuk Cegah Stunting di Kota Tasikmalaya